Aktualisasi Literasi Digital Kritis (Critical Digital Literacy): Latih Kemampuan Literasi Digital Anda Disini!
Literasi digital (digital literacy) merupakan topik yang hangat dibicarakan di era teknologi karena di era ini, masyarakat dijejali dengan banyak informasi yang disampaikan melalui beragam media penyalur informasi. Setelah membahas upaya praktis meningkatkan literasi digital, artikel kali ini difokuskan pada literasi digital kritis (ciritical digital literacy) yang dititikberatkan pada aktualisasinya.
Daftar Rujukan Informasi Sebagai Parameter Validitas Informasi
Salah satu poin penting yang seharusnya diperhatikan oleh setiap orang saat menyerap informasi dari internet adalah memperhatikan daftar rujukan yang dijadikan sebagai bahan tulisan. Poin ini merupakan salah satu poin penting yang diulas dalam artikel yang berjudul "Pentingnya Literasi Digital (Digital Literacy)". Dalam giat tersebut, ditekankan pentingnya kemampuan melacak informasi berdasarkan daftar rujukan yang diberikan penulis. Jika tidak memiliki rujukan, karena tidak ilmiah, maka patut dipertanyakan validitas dan keabsahannya.
Penggunaan teknologi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari anak-anak serta remaja melalui berbagai praktik yang mendukung pembelajaran. Salah satu jenis teknologi yang populer digunakan dalam pembelajaran adalah website. Salah satu website pembelajaran Bahasa Inggris Akademik yang populer saat ini adalah Open Educational Resource in ELT.
Penggunaan teknologi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari anak-anak serta remaja melalui berbagai praktik yang mendukung pembelajaran (Gouseti, 2024). Salah satu jenis teknologi yang populer digunakan dalam pembelajaran adalah website (Abdullah, M., 2023).
Referensi
Abdullah, M. (2023) Prototyping A Web-Published Academic English Coursebook.Information Technologies and Learning Tools, Vol. 95, Issue 3. doi: 10.33407/itlt.v95i3.4791
Gouseti, A. (2024). Re-thinking Critical Digital Literacies in the Context of Compulsory Education. The Palgrave Handbook of Everyday Digital Life, 361-381: doi: 10.1007/978-3-031-30438-5_15
Informasi dalam kedua kolom diatas ditulis dengan menggunakan referensi dengan gaya yang berbeda. Yang pertama menggunakan teknik hyperlink, dan yang kedua ditulis dengan konsep ilmiah. Dapat ditebak, kedua contoh informasi di atas mengundang rasa percaya Anda. Untuk melatih kemampuan literasi digital Anda, lakukan pelacakan, verifikasi dan validasi terhadap informasi yang disajikan dengan menelusuri sumber yang disertakan. Jika Anda berhasil mengkonfirmasi kebenaran informasi di atas, maka literasi digital Anda ada pada kategori baik (digitally literate).
Kebenaran Referensial & Pemikiran Kreatif
Dalam filsafat, salah satu jenis kebenaran yang diakui adalah kebenaran referensial. Jenis kebenaran ini kembali populer sejak literasi digital ramai diperbincangkan. Kebenaran referensial sendiri sederhananya merujuk kepada kesimpulan "sesuatu dikatakan benar jika ada referensinya". Sebelumnya, jenis kebenaran ini dinafikan oleh banyak orang karena kebenaran referensial dianggap sebagai bentuk pengingkaran terhadap pemikiran kreatif seseorang. Pemikiran kreatif sebenarnya bekerja pada wilayah yang berbeda dengan informasi yang butuh pelacakan. Cara termudah untuk mengidentifikasinya adalah dengan melihat muatan dibalik sebuah informasi. Jika tidak terdapat dorongan atau tendensi di dalamnya, maka besar kemungkinan informasi tersebut merupakan ekstraksi pemikiran kreatif.
Kreatif
Pemikir kritis ibarat detektif, selalu menggali fakta di balik asumsi dan tidak cepat puas dengan jawaban pertama yang muncul. Dengan berpikir kritis, kita belajar untuk merangkul keraguan dan menjadikannya jalan menuju pemahaman yang lebih mendalam. Berpikir kritis bukan soal mencari kesalahan, tapi menemukan kebenaran di antara informasi yang tumpang tindih dan kadang menyesatkan.
Leading
Banyak ahli dalam bidang kedokteran dan kesehatan yang mengatakan bahwa vaksinasi dapat menyebabkan timbulnya penyakit kronis dikemudian hari. Sebuah sumber terpercaya mengungkap bahwa vaksin tertentu mengandung zat berbahaya. Beberapa orang bahkan telah membuktikan sendiri bahwa 1 hingga 2 tahun setelah vaksinasi, mereka merasakan gejala penyakit yang sebelumya tidak pernah mereka rasakan.
Contoh tulisan kreatif diatas tidak mengandung muatan tertentu sementara contoh paragraf yang menggiring (leading) mencoba meyakinkan tentang bahaya vaksinasi namun tidak disertai sumber yang jelas. Dalam hal ini, terlihat muatan untuk menggiring pembaca kepada sesuatu. Frasa "banyak ahli", "sumber terpercaya", dan "banyak orang yang telah membuktikan" digunakan untuk meyakinkan pembaca dan diharapkan frasa-frasa tersebut dapat membawa pembaca kepada titik yang ingin dituju penulis, yakni menghindari vaksinasi.