Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi (Differentiated Instruction)
Pembelajaran berdiferensiasi (differentiated instruction) telah menjadi teori yang wajib diketahui pendidik di Indonesia terutama sejak pemberlakuan Kurikulum Merdeka. Pembelajaran berdiferensiasi (differentiated instruction) merupakan strategi pendidikan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan, kemampuan, gaya belajar, serta minat peserta didik yang beragam. Tujuannya adalah untuk memastikan tiap-tiap peserta didik memiliki akses ke pengalaman belajar yang lebih bermakna sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
Pendekatan ini mendorong pendidik untuk mampu memodifikasi konten, proses, media, serta lingkungan dalam upaya mendorong pertumbuhan dan keberhasilan individu di dalam proses pembelajaran.
Prinsip Kunci Pembelajaran Berdiferensiasi
- Berpusat pada Siswa (Student-centered Learning): Fokusnya adalah menemui peserta didik di mana pun tingkat mereka berada dan membimbing mereka untuk mencapai potensi maksimal. Setiap peserta didik dianggap unik dan membutuhkan dukungan yang dipersonalisasi.
- Perencanaan Proaktif: Pendidik mengantisipasi keragaman peserta didik dengan menyiapkan berbagai cara untuk berinteraksi dengan materi, alih-alih menggunakan metode yang seragam.
- Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning): Peserta didik dikelompokkan berdasarkan kebutuhan atau minat belajar tertentu dan dapat berpindah kelompok sesuai dengan perkembangan dan pemahaman mereka.
- Penilaian dan Umpan Balik Berkelanjutan: Pemantauan progres peserta didik secara terus-menerus memungkinkan pendidik menyesuaikan strategi dan dukungan agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang berubah.
Karakteristik Pembelajaran Berdiferensiasi
Berikut ini karakteristik dari pembelajaran berdiferensiasi.
Konten Pembelajaran
Konten dalam hal ini merujuk kepada materi-materi yang digunakan pendidik dalam pembelajaran. Berkenaan dengan poin ini, pendidik perlu memberikan materi pelajaran yang relevan dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Peserta didik dengan tingkat pemahaman yang berbeda mungkin memerlukan variasi konten yang lebih sederhana dan yang lainnya mungkin membutuhkan materi yang sedikit lebih kompleks. Penggunaan berbagai sumber belajar seperti teks, video, infografis, atau kegiatan langsung sangat dianjurkan untuk memenuhi berbagai gaya belajar peserta didik. Selain itu, pendidik dapat memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih topik yang menarik bagi mereka sehingga mereka lebih termotivasi dalam proses belajar.
Proses Pembelajaran
Pembelajaran berdiferensiasi dicirikan dengan poin-poin berikut ini.
Metode Pembelajaran yang Variatif
Pendidik dituntut untuk mampu memvariasikan metode pembelajaran agar dapat memenuhi kebutuhan setiap peserta didik di kelas. Contoh metode pembelajaran yang bisa diterapkan antara lain:
- Ceramah: Penyampaian materi secara langsung kepada peserta didik melalui penjelasan verbal.
- Kerja Kelompok: Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas atau proyek.
- Penelitian Mandiri: Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan penelitian secara individu dengan bimbingan minimal dari pendidik.
Penggunaan Aktivitas Bertingkat
Aktivitas bertingkat dengan tingkat kompleksitas yang berbeda sangat penting untuk memenuhi kebutuhan berbagai keterampilan peserta didik. Setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda, sehingga aktivitas bertingkat memungkinkan mereka belajar dengan cara dan tempo yang tepat bagi mereka.
Mengakomodasi Ragam Preferensi atau Gaya Belajar
Pembelajaran yang efektif mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik, seperti:
- Visual: Peserta didik belajar lebih baik melalui gambar, grafik, atau video.
- Auditori: Peserta didik memahami informasi melalui mendengarkan, seperti diskusi atau ceramah.
- Kinestetik: Peserta didik belajar melalui aktivitas fisik atau praktik langsung.
BPembelajaran Berbasis Produk
Berkenaan dengan poin ini, memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih cara mereka mengekspresikan pemahaman sangat penting. Beberapa bentuk produk yang bisa dipilih oleh peserta didik meliputi:
- Esai: Menuliskan pemikiran dan analisis dalam bentuk tulisan formal.
- Presentasi: Menyampaikan hasil belajar di depan kelas dengan dukungan media seperti slide.
- Karya Seni: Mengekspresikan pemahaman melalui gambar, lukisan, atau media kreatif lainnya.
- Video: Membuat konten visual yang menggambarkan pemahaman peserta didik tentang materi.
Penilaian Beragam dan Berkelanjutan
Penilaian juga harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Pendidik bisa menggunakan proyek individu dan kelompok untuk menilai penguasaan materi. Dengan demikian, peserta didik dimungkinkan untuk menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang paling nyaman bagi mereka. Selanjutnya, pendidik perlu melakukan pemantauan secara rutin untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Penilaian dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti penilaian formatif harian, kuis, refleksi, atau portofolio. Selain itu, pendidik juga perlu memperhatikan mekanisme pemberian umpan balik yang diketahui dapat membantu peserta didik untuk mengukur dan memahami kelebihan dan kelemahan mereka sehingga mereka dapat terus berkembang secara optimal.
Lingkungan Belajar yang Fleksibel
Lingkungan belajar yang fleksibel memungkinkan peserta didik untuk memilih area belajar sesuai kebutuhan mereka. Beberapa jenis ruang yang bisa disediakan di kelas meliputi:
- Belajar Mandiri: Area di mana peserta didik bisa bekerja secara mandiri tanpa gangguan.
- Kolaborasi: Ruang untuk diskusi dan kerja kelompok, yang mendorong interaksi antar peserta didik.
- Refleksi Tenang: Area untuk refleksi atau pemikiran mendalam dalam suasana tenang.
Suasana Belajar yang Inklusif
Menciptakan suasana belajar yang suportif dan inklusif sangat penting untuk memastikan bahwa setiap peserta didik merasa diterima dan dihargai. Keberagaman dalam kelas perlu diapresiasi sebagai hal positif dengan tidak membeda-bedakan latar belakang peserta didik. Disamping itu, setiap bentuk partisipasi peserta didik harus diapresiasi.
Pengembangan Pembelajaran Berdiferensiasi
Untuk merancang pembelajaran berdiferensiasi (differentiated instruction), Anda akan memerlukan model desain instruksional untuk pengembangan pembelajaran. Terdapat beberapa model desain instruksional yang dapat Anda pilih dalam tahapan desain dan pengembangan, diantaranya adalah Model ADDIE, Model Dick & Carey, Model KEMP, Model 4D, Model ASSURE, dan Model Rapid Prototyping. Pembahasan terkait masing-masing model desain instruksional tersebut diulas dalam artikel tersendiri dan tersedia di web ini.