Pendidikan Dalam Kabinet Merah Putih
Malam hari, tanggal 20 Oktober 2024, setelah resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8, Bapak Prabowo Subianto, mengumumkan nama-nama menteri yang akan mendampingi beliau selama pemerintahannya. Berdasarkan rilis media, pendidikan dalam Kabinet Merah Putih diatur oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah; dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. yang oleh Presiden Prabowo Subianto diamanahi tugas sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan seorang akademisi yang relijius. Sementara itu, Prof. Atip Latipulhayat, Ph.D. dan Dr. Fajar Riza Ulhaq, M.Si. didaulat sebagai Wakil menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua wakil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Kabinet Merah Putih ini diketahui memiliki latar belakang pendidikan yang luar biasa. Keduanya merupakan praktisi pendidikan yang memiliki pengalaman akademik di dalam dan di luar negeri. Di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Abdul Mu;ti, M.Ed., diharapkan pendidikan dasar dan menengah yang meliputi jenjang SD, SMP, dan SMA sederajat dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, di era sebelumnya, berdasarkan rilis media, mengutarakan keyakinannya bahwa pendidikan di era setelahnya akan berkembang pesat.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi diemban oleh Bapak Prof. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro, M.Sc., Ph.D. Beliau adalah seorang dengan latar-belakang akademisi. Berdasarkan jejak sejarah, beliau adalah sosok yang berprestasi secara akademis. Beberapa penghargaan yang telah beliau raih antara lain Medali Ganesha Bakti Cendekia Utama dari ITB dan Bintang tanda jasa The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon yang diberikan oleh Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dijabat oleh Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. dan Prof. Stella Christie, B.A., M.A., Ph.D. Kiprah keduanya di dalam dunia pendidikan juga sangat signifikan. Fauzan adalah seorang profesor yang mempelopori program Center of Excellence (CoE) dan Center for Future Work (CFW), serta program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M) sementara Stella Christie adalah penjabat guru besar di Tsinghua University, Tiongkok, yang telah berpengalaman dalam pengembangan dan penyebarluasan ilmu dan pengetahuan terkait sains dan teknologi.
Baca Juga: Profil Akademik Menteri dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi
Kementerian Kebudayaan
Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membentuk Kementerian Kebudayaan sebagai kementerian sendiri yang dikepalai oleh Bapak Dr. Fadli Zon M.Sc. Fadli Zon telah lama berkiprah dalam panggung politik dan telah memiliki banyak pengalaman terkait ke-Indonesia-an dan seluruh kebudayaannya. Di bawah kepemimpinan Fadli Zon, diharapkan Indonesia dapat mampu memperkuat aspek-aspek kebudayaan yang sangat kompleks. Kompleksitas cakupan aspek kebudayaan ini membuat Kementerian Kebudayaan harus berpisah dengan Kementerian Pendidikan untuk mengoptimalkan potensi kebudayaan Indonesia.