Kontroversi Perplexity AI
Perplexity adalah generative AI yang mengklaim mampu menyediakan berita dan informasi terkini yang lebih akurat dibandingkan dengan generative AI yang telah lebih dahulu tersohor. Perplexity AI disebut-sebut sebagai layanan generative AI yang menggabungkan konsep chatbot dengan mesin pencari atau search engine. Sayangnya,di bulan Oktober 2024, Perplexity AI mendapatkan gugatan federal karena alasan pelanggaran hak cipta. Alasan utamanya adalah karena Perplexity diduga tidak menyediakan tautan (link) ke situs web penerbit asli untuk hasil atau saran dari prompt yang mereka berikan ke pengguna.
Implikasinya Terhadap Pendidikan
Dalam artikel terdahulu yang bertema literasi digital telah dibahas bahwa literasi digital tidak hanya terbatas pada kemampuan seseorang dalam mengakses teknologi, tetapi juga mencakup keterampilan memahami, menganalisis, dan memverifikasi informasi secara kritis. Penguasaan literasi digital memungkinkan pengguna untuk tidak hanya mengonsumsi informasi secara pasif, tetapi juga mengevaluasi keandalan sumber dan konten.
Di tengah masifnya perkembangan chatbot AI seperti Perplexity, ChatGPT, Google Gemini, Microsoft Copilot, Claude dan chatbot-chabot lainnya, literasi digital menjadi semakin penting karena beberapa jawaban AI mungkin tidak disertai referensi atau sumber yang jelas, valid, dan kredibel. Dengan literasi digital yang baik, pengguna dapat mengenali potensi keterbatasan AI generatif dan dapat lebih proaktif dalam melakukan verifikasi terhadap kredibilitas informasi dengan merujuk kepada sumber primer dan/atau sekunder yang tersedia.
Penting untuk diketahui bahwa teknologi seperti chatbot AI bekerja secara probabilistik sehingga tidak sepenuhnya bebas dari bias atau kesalahan. Anda tentu telah sangat familiar dengan disclaimer seperti yang secara eksplisit tertera dibagian bawah laman ChatGPT dan Google Gemini. Di sinilah literasi digital berperan untuk memastikan pengguna tidak sepenuhnya bergantung pada AI, melainkan menjadikan teknologi ini sebagai alat bantu yang efektif dan aman dalam memperoleh informasi.
Baca Juga: Review Perplexity untuk Analisis Data Kualitatif.
Fenomena yang hampir serupa juga pernah dialami oleh ChatGPT yang diusung oleh OpenAI. Pada awal kemunculannya di akhir tahun 2022, banyak akademisi mengkritisi respon dari ChatGPT yang dinilai menyesatkan secara ilmiah, yakni menyebutkan referensi palsu yang tidak terlacak (Bhattacharyya, et. al., 2023; Frosolini, 2023; Hueber, 2023; Sanchez-Ramos, 2023; Orduña-Malea, 2023; Sebach, 2024; Schlögl, 2024). Hal serupa berlaku untuk Google Bard (Chelli, 2024) yang telah bertransformasi menjadi Google Gemini. Hal ini menyadarkan kita terhadap pentingnya memiliki kemampuan literasi digital kritis di tengah-tengah masif dan pesatnya perkembangan chatbot AI.
Perusahaan-Perusahaan Berita Menggugat Perplexity
Perusahaan-perusahaan yang menggugat Perplexity menjelaskan bahwa gugatan federal diajukan karena Perplexity melakukan penyalinan ilegal secara besar-besaran terhadap karya berhak cipta milik penerbit dan mengalihkan pelanggan serta pendapatan penting dari pemegang hak cipta tersebut. Gugatan ini diajukan oleh penerbit berita yang mencari ganti rugi atas skema berani Perplexity untuk bersaing memperebutkan pembaca sambil secara bersamaan memanfaatkan konten berharga yang dihasilkan oleh penerbit. Adapun perusahaan-perusahaan yang dimaksud antara lain News Corp's Dow Jobes & Co., New York Post, dan Wall Street Journal.
Komentar News Corp.
Robert Thomson, CEO News Corp, dalam pernyataannya terkait gugatan terhadap Perplexity, menjelaskan bahwa Perplexity telah melakukan penyalahgunaan kekayaan intelektual yang merugikan jurnalis, penulis, penerbit, dan News Corp. Perplexity dengan sengaja menyalin sejumlah besar materi berhak cipta tanpa kompensasi dan dengan tanpa rasa malu menyajikan materi yang telah diolah ulang sebagai pengganti langsung dari sumber aslinya. Dalam hal ini, Perplexity dengan sangat percaya diri menyatakan bahwa pengguna dapat "melewati tautan". Fitur tersebut dituding sebagai modus yang dilakukan Perplexity untuk menghidari kompensasi pembayaran.
Perplexity Digugat 150 Juta Dollar
Gugatan yang dilayangkan kepada Perplexity bertujuan untuk menghentikan Perplexity dari "penyalinan konten secara ilegal berhak cipta milik Penggugat tanpa izin Penggugat". Dalam gugatan tersebut, pihak-pihak yang merasa dirugikan menuntut ganti rugi pelanggaran hak cipta sebesar $150.000 untuk setiap pelanggaran, kerugian aktual, dan keuntungan yang dihasilkan Perplexity untuk setiap pelanggaran, termasuk setiap salinan digital atau konten lain yang tidak sah yang berasal dari karya berhak cipta milik Dow Jones dan NYP Holdings.
Pendanaan Perplexity untuk Mengurangi Dominasi Google
Di awal bulan Oktober 2024, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Perplexity sedang mencari pendanaan sebesar $500 juta. Hal tersebut berarti Perlexity akan menggandakan valuasinya menjadi $8 miliar. Menurut CNBC, penggandaan valuasi Perplexity adalah $9 miliar. Pada awal bulan Oktober 2024, The New York Times mengirim surat peringatan (cease-and-desist) kepada perusahaan tersebut dengan tuduhan pencurian data dan plagiarisme. Peningkatan pendanaan tersebut diduga sebagai upaya Perplexity untuk mengurangi dominasi Google. Seperti yang jamak diketahui, Google masih menjadi raksasa dan kiblat mesin pencari hingga saat ini.
Perplexity Baru-Baru Ini Merilis Aplikasi Native untuk Mac
Ditengah-tengah tuntutan yang dilayangkan, Perplexity justru mengumumkan peluncuran aplikasi native untuk Mac sebagai bentuk "perlawanan" terhadap aplikasi-aplikasi AI lainnya seperti ChatGPT milik OpenAI dan aplikasi Poe milik Quora. Perplexity telah memberikan teaser tentang aplikasi ini awal bulan ini dan meminta pengguna untuk mendaftar pre-order agar mendapatkan notifikasi saat aplikasi tersedia.
Referensi
Bhattacharyya M, Miller VM, Bhattacharyya D, Miller LE. 2023. High Rates of Fabricated and Inaccurate References in ChatGPT-Generated Medical Content. Cureus. 2023 May 19;15(5):e39238. doi: 10.7759/cureus.39238
Chelli, M. (2024). Hallucination Rates and Reference Accuracy of ChatGPT and Bard for Systematic Reviews: Comparative Analysis. Journal of Medical Internet Research, 26, ISSN 1438-8871. doi: 10.2196/53164
Sanchez-Ramos, L. (2023). Beware of references when using ChatGPT as a source of information to write scientific articles. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 229(3), 356-357, ISSN 0002-9378: doi: 10.1016/j.ajog.2023.04.004
Schlögl, C. (2024). ChatGPT and hallucinated references in articles from selected areas of business administration. Information-Wissenschaft und Praxis, 75(4), 157-166, ISSN 1434-4653: doi: 10.1515/iwp-2024-2016
Sebach, A.M. (2024). Addressing ChatGPT-Associated Academic Integrity Concerns via Reference Management Software. Nurse educator, 49(4), ISSN 1538-9855: doi: 10.1097/NNE.0000000000001599
Frosolini, A. (2023). Assessing the accuracy of ChatGPT references in head and neck and ENT disciplines. European Archives of Oto-Rhino-Laryngology, 280(11), 5129-5133, ISSN 0937-4477: doi: 10.1007/s00405-023-08205-4
Hueber, A.J. (2023). Quality of citation data using the natural language processing tool ChatGPT in rheumatology: Creation of false references. RMD Open, 9(2), ISSN 2056-5933: doi: 10.1136/rmdopen-2023-003248
Orduña-Malea, E. (2023). ChatGPT and the potential growing of ghost bibliographic references. Scientometrics, 128(9), 5351-5355, ISSN 0138-9130: doi: 10.1007/s11192-023-04804-4