REVIEW PERPLEXITY AI UNTUK ANALISIS DATA GROUNDED THEORY PENELITIAN KUALITATIF
Dalam review kali ini, Perplexity diminta untuk melakukan salah satu tehnik analisis data kualitatif - grounded theory coding. Analisis grounded theory sendiri merupakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk membangun teori yang bersumber langsung dari data yang dikumpulkan, tanpa terikat pada teori atau kerangka kerja yang sudah ada. Proses analisis data kualitatif dalam grounded theory dimulai dengan melakukan open coding - yaitu mengidentifikasi dan memberi label pada segmen-segmen data yang relevan, kemudian dilanjutkan dengan axial coding yang mengorganisir kategori-kategori dan mencari hubungan antar kategori tersebut. Setelah itu, dilakukan tahap selective coding untuk mengintegrasikan kategori-kategori utama dan membangun narasi yang lebih menyeluruh, menghasilkan teori yang berlandaskan data yang ada. Bagaimana kualitas coding dari Perplexity AI?

Seperti dalam pengujian sebelumnya, dalam pengujian ini penulis memasukkan data wawancara di atas sebagai bahan pengujian. berikut ini hasilnya.
Hasil Analisis Grounded Theory Perplexity
To conduct a Grounded Theory Coding analysis on the provided interview transcript with Ibu Eva, we will follow the three main coding stages: Open Coding, Axial Coding, and Selective Coding. This method allows us to systematically analyze qualitative data and develop a theory grounded in the experiences shared by the interviewee.
Perplexity: Open Coding
In this initial stage, we break down the transcript into distinct segments and assign labels to these segments based on emerging themes and concepts.
Key Segments | Interview Transcript | Codes |
Adaptation to Technology |
Awalnya sangat sulit. Tiba-tiba kita harus beradaptasi dengan teknologi dan sistem pembelajaran daring. |
Adaptation Challenges |
Learning Curve |
Saya yang sebelumnya tidak terlalu familiar dengan teknologi harus belajar cepat. |
Rapid Learning Requirement |
Stress and Pressure |
Saya merasa tertekan karena banyak yang harus dipelajari dalam waktu yang singkat. |
Stress from Rapid Change |
Internet Access Issues |
Salah satunya adalah keterbatasan akses internet bagi beberapa siswa. |
Internet Connectivity Challenges |
Student Motivation |
Banyak yang tidak aktif atau terlihat kurang bersemangat belajar dari rumah. |
Low Student Engagement |
Flexibility in Teaching |
Saya mencoba untuk lebih fleksibel dalam pendekatan saya. |
Flexible Teaching Strategies |
Supplementary Materials | Saya memberikan materi tambahan yang bisa diunduh atau dikirim melalui WhatsApp. |
Additional Learning Resources |
Interactive Learning | Saya coba membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan. |
Interactive Teaching Methods |
Technology's Future Role | Saya rasa teknologi memang memiliki potensi besar dalam pendidikan. |
Potential of Technology in Education |
Need for Balance | Saya berharap ke depan ada kombinasi yang baik antara pembelajaran daring dan tatap muka. |
Hybrid Learning Approach |
Perplexity: Axial Coding
In this phase, we connect the codes identified during open coding into categories that highlight relationships between them.
Kategori dan Hubungan | Kode Terkait |
Challenges in Online Teaching | Adaptation Challenges, Rapid Learning Requirement, Stress from Rapid Change, Internet Connectivity Challenges, Low Student Engagement |
Teaching Strategies | Flexible Teaching Strategies, Additional Learning Resources, Interactive Teaching Methods |
Future of Education | Potential of Technology in Education, Hybrid Learning Approach |
Insights: The challenges faced by Ibu Eva in online teaching are multifaceted, involving both personal adaptation and external factors like student access to technology. Her strategies to overcome these challenges indicate a proactive approach to teaching, emphasizing flexibility and engagement.
Perplexity: Selective Coding
In this final stage, we identify a core category that encapsulates the essence of the data and integrates all other categories.
Core Category: Navigating Online Education: Balancing Technology and Engagement
Berikut ini narasi yang disajikan oleh Perplexity terkait dengan hasil ekstraksi sampel data wawancara yang dimasukkan.
Ibu Eva's experiences during the COVID-19 pandemic illustrate the complexities of transitioning to online education. She faced significant challenges in adapting to new technologies while managing her stress levels due to the rapid changes required. Key issues included limited internet access for students and low engagement levels, which prompted her to adopt flexible teaching strategies and provide supplementary materials. Despite these hurdles, she recognizes the potential of technology in education and advocates for a balanced approach that combines both online and face-to-face learning in the future.
This grounded theory analysis reveals not only the struggles faced by educators like Ibu Eva but also their resilience and adaptability in navigating unprecedented changes in teaching methods during the pandemic.
Referensi
Terdapat total 8 referensi yang disajikan oleh Perplexity berkenaan dengan prompt ini. Kedelapan sumber tersebut terdiri dari 3 artikel website tentang grounded theory coding, 2 dokumen, dan 3 jurnal. Dari 3 jurnal yang disarankan, jurnal pertama dan jurnal kedua adalah jurnal yang sama yang berasal dari laman berbeda.
- Mohajan & Mohajan. (2022). Exploration of Coding in Qualitative Data Analysis: Grounded Theory Perspective.
- Qureshi & Unlu. (2020). Beyond the Paradigm Conflicts: A Four-Step Coding Instrument for Grounded Theory
Berdasarkan pengujian, dapat dikatakan bahwa Perplexity mampu melakukan grounded theory coding dengan sangat baik.