Probability Sampling dan Non-Probability Sampling
Pemilihan sampel merupakan aspek fundamental dalam penelitian, baik penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif. Dalam dunia penelitian, terdapat dua kategori utama teknik pengambilan sampel, yakni Probability Sampling dan Non-Probability Sampling. Berikut ini pembahasan dari probability sampling dan non-probability sampling. Daftar bacaan disertakan sebagai referensi untuk mengetahui lebih dalam tentang masing-masing jenis sampling yang dibahas dalam artikel ini.
Probability Sampling
Probability sampling adalah metode pengambilan sampel di mana setiap elemen dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi bagian dari sampel. Teknik ini biasanya digunakan dalam penelitian kuantitatif yang bertujuan menghasilkan hasil generalisasi ke populasi yang lebih luas. Probability sampling memastikan bahwa sampel yang diambil mewakili populasi, sehingga hasil penelitian lebih objektif atau tanpa bias dan dapat diuji serta dipertanggung-jawabkan secara statistik dan ilmiah. Pembahasan ini merupakan ekstraksi dari materi penelitian dan publikasi dalam ELT-OER.
Ragam Probability Sampling
Berikut ini jenis-jenis probability sampling yang populer digunakan dalam penelitian.
Simple Random Sampling (SRS)
Setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Contohnya, peneliti memilih 50 siswa secara acak dari 500 siswa dalam suatu sekolah menggunakan nomor undian.
Further Reading: Simple Random Sampling
Stanek, E. (2004). A unified approach to estimation and prediction under simple random sampling. Journal of Statistical Planning and Inference, 121(2), 325-338, ISSN 0378-3758. DOI: 10.1016/S0378-3758(03)00114-9
Pathak, P. (1988). 4 Simple random sampling. Handbook of Statistics, 6, 97-109, ISSN 0169-7161. DOI: 10.1016/S0169-7161(88)06006-7
Avadhani, M. (1968). Simplified Procedures for Designing Controlled Simple Random Sampling. Australian Journal of Statistics, 10(1), 1-7, ISSN 0004-9581. DOI: 10.1111/j.1467-842X.1968.tb00081.x
Stratified Random Sampling
Populasi dibagi ke dalam kelompok atau strata, lalu sampel diambil secara acak dari setiap strata. Contohnya tergambar pada penelitian tentang preferensi makanan siswa diambil dengan cara membagi siswa berdasarkan jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA) dan mengambil sampel secara acak dari masing-masing kelompok.
Further Reading: Stratified Random Sampling
(2011). Stratification and Stratified Random Sampling. Sampling of Populations: Methods and Applications: Fourth Edition, 121-142. DOI: 10.1002/9780470374597.ch5
García, D. (2001). Estimating the expected value of fuzzy random variables in the stratified random sampling from finite populations. Information Sciences, 138(1), 165-184, ISSN 0020-0255 DOI: 10.1016/S0020-0255(01)00123-2
Riffe, D. (1996). The effectiveness of simple and stratified random sampling in broadcast news content analysis. Journalism and Mass Communication Quaterly, 73(1), 159-168, ISSN 1077-6990 DOI: 10.1177/107769909607300114
Saunders, I.W. (1989). Restricted stratified random sampling. International Journal of Mineral Processing, 25(3), 159-166, ISSN 0301-7516 DOI: 10.1016/0301-7516(89)90015-X
Systematic Sampling
Sampel dipilih dengan interval tertentu dari daftar populasi. Contohnya, peneliti memilih setiap siswa ke-10 dalam daftar siswa sekolah untuk ikut dalam survei. Jadi, jika terdapat 1000 siswa dalam populasi, maka peneliti akan mengambil siswa ke-10, 20, 30, dan seterusnya dengan kelipatan 10 hingga siswa ke-1000.
Further Reading: Systematic Sampling
Kellerer, A.M. (1989). Exact formulae for the precision of systematic sampling. Journal of Microscopy, 153(3), 285-300, ISSN 0022-2720 DOI: 10.1111/j.1365-2818.1989.tb01478.x
Bellhouse, D.R. (1988). 6 Systematic sampling. Handbook of Statistics, 6, 125-145, ISSN 0169-7161 DOI: 10.1016/S0169-7161(88)06008-0
Murthy, M.N. (1988). 7 Systematic sampling with illustrative examples. Handbook of Statistics, 6, 147-185, ISSN 0169-7161 DOI: 10.1016/S0169-7161(88)06009-2
Singh, D. (1977). New systematic sampling. Journal of Statistical Planning and Inference, 1(2), 163-177, ISSN 0378-3758 DOI: 10.1016/0378-3758(77)90021-0
Bellhouse, D. (1975). Systematic sampling in the presence of a trend. Biometrika, 62(3), 694-697, ISSN 0006-3444 DOI: 10.1093/biomet/62.3.694
Cluster Sampling
Populasi dibagi ke dalam beberapa kelompok atau klaster, dan seluruh anggota dalam klaster terpilih dijadikan sampel. Contoh: Peneliti memilih beberapa kelas secara acak dan mewawancarai semua siswa dalam kelas tersebut.
Further Reading: Cluster Sampling
Alimohamadi, Y. (2019). Considering the design effect in cluster sampling. Journal of Cardiovascular and Thoracic Research, 11(1), 78, ISSN 2008-5117. DOI: 10.15171/jcvtr.2019.14
Thompson, S. (1991). Stratified adaptive cluster sampling. Biometrika, 78(2), 389-397, ISSN 0006-3444. DOI: 10.1093/biomet/78.2.389
Thompson, S. (1991). Adaptive cluster sampling: Designs with primary and secondary units. Biometrics, 47(3), 1103-1115, ISSN 0006-341X DOI: 10.2307/2532662
Thompson, S. (1990). Adaptive cluster sampling. Journal of the American Statistical Association, 85(412), 1050-1059, ISSN 0162-1459. DOI: 10.1080/01621459.1990.10474975
Non-Probability Sampling
Berbeda dengan probability sampling, non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana tidak semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Biasanya, pemilihan sampel bergantung pada pertimbangan subjektif peneliti. Metode ini lebih sering digunakan dalam penelitian kualitatif atau eksploratif di mana generalisasi tidak menjadi tujuan utama tetapi lebih kepada pemahaman mendalam atas fenomena. Pembahasan ini merupakan ekstraksi dari materi penelitian dan publikasi dalam ELT-OER.
Jenis-jenis Non-Probability Sampling
Berikut ini beberapa jenis dari non-probability sampling.
Purposive Sampling
Sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian. Contohnya terlihat dalam penelitian tentang guru inovatif dimana peneliti hanya mewawancarai guru yang memiliki pengalaman menggunakan teknologi dalam kelas. Dalam hal ini, mewawancarai guru lain atau penentu kebijakan dianggap tidak dapat menggambarkan bagaimana inovasi penerapan teknologi diterapkan dalam pembelajaran. Teknik sampling ini telah dibahas secara mendetail dalam artikel yang berjudul "Purposive Sampling".
Further Reading: Purposive Sampling
Campbell, S. (2020). Purposive sampling: complex or simple? Research case examples. Journal of Research in Nursing, 25(8), 652-661, ISSN 1744-9871. DOI: 10.1177/1744987120927206
Sibona, C. (2020). A guide for purposive sampling on twitter. Communications of the Association for Information Systems, 46, 537-559, ISSN 1529-3181. DOI: 10.17705/1CAIS.04622
Sibona, C. (2012). Purposive sampling on Twitter: A case study. Proceedings of the Annual Hawaii International Conference on System Sciences, 3510-3519, ISSN 1530-1605. DOI: 10.1109/HICSS.2012.493
Tongco, M.D.C. (2007). Purposive sampling as a tool for informant selection. Ethnobotany Research and Applications, 5, 147-158, ISSN 1547-3465. DOI: 10.17348/era.5.0.147-158
Snowball Sampling
Jenis sampling ini memiliki karakteristik seperti bola salju dimana sampel pertama memberikan referensi kepada peneliti tentang subjek penelitian berikutnya, dan proses ini terlus berlanjut seperti bola salju yang menggelinding - semakin lama semakin besar. Contohnya penelitian tentang komunitas tertutup seperti metode dan strategi pembelajaran Bahasa Inggris di forum daring (online), di mana partisipan pertama mengenalkan peneliti kepada subjek penelitian potensial lainnya yang juga tergabung dalam forum tersebut.
Further Reading: Snowball Sampling
Leighton, K. (2021). Using Social Media and Snowball Sampling as an Alternative Recruitment Strategy for Research. Clinical Simulation in Nursing, 55, 37-42, ISSN 1876-1399. DOI: 10.1016/j.ecns.2021.03.006
Dosek, T. (2021). Snowball sampling and Facebook: How social media can help access hard-to-reach populations. PS - Political Science and Politics, 54(4), 651-655, ISSN 1049-0965. DOI: 10.1017/S104909652100041X
Marcus, B. (2017). The use of snowball sampling for multi source organizational research: Some cause for concern. Personnel Psychology, 70(3), 635-673, ISSN 0031-5826. DOI: 10.1111/peps.12169
Convenience Sampling
Pemilihan sampel didasarkan pada elemen yang paling mudah diakses. Contohnya, peneliti mewawancarai orang-orang yang berada di sekitar kampus karena lebih mudah dijangkau.
Further Reading: Convenience Sampling
Sexton, M. (2022). Convenience sampling and student workers: Ethical and methodological considerations for academic libraries. Journal of Academic Librarianship, 48(4), ISSN 0099-1333. DOI: 10.1016/j.acalib.2022.102539
Stratton, S.J. (2021). Population Research: Convenience Sampling Strategies. Prehospital and Disaster Medicine, 36(4), 373-374, ISSN 1049-023X. DOI: 10.1017/S1049023X21000649
Emerson, R.W. (2021). Convenience Sampling Revisited: Embracing Its Limitations Through Thoughtful Study Design. Journal of Visual Impairment and Blindness, 115(1), 76-77, ISSN 0145-482X. DOI: 10.1177/0145482X20987707
Quota Sampling
Populasi dibagi ke dalam beberapa kategori, dan sampel dipilih hingga kuota tertentu terpenuhi di setiap kategori. Contohnya, peneliti memilih 20 responden pria dan 20 responden wanita untuk mendapatkan perspektif yang seimbang.
Further Reading: Quota Sampling
Futri, I.N. (2022). Quota sampling method in online household surveys. MethodsX, 9, ISSN 2215-0161. DOI: 10.1016/j.mex.2022.101877
Zhang, B. (2020). Quota sampling using Facebook advertisements. Political Science Research and Methods, 8(3), 558-564, ISSN 2049-8470. DOI: 10.1017/psrm.2018.49
Im, E.O. (2011). Quota sampling in internet research: Practical issues. CIN - Computers Informatics Nursing, 29(7), 381-385, ISSN 1538-2931. DOI: 10.1097/NCN.0b013e3181f9dc45