Perbedaan Analytical Framework dengan Conceptual Framework
Artikel ini ditulis dan diterbitkan untuk menegaskan perbedaan antara analytical framework (kerangka analisis) dengan conceptual framework (kerangka konseptual) yang dalam beberapa diskusi dan pembahasan dianggap sebagai sesuatu yang sama secara esensi.
Analytical Framework
Analytical Framework (kerangka analisis) merupakan model yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana suatu jenis analisis akan dilakukan. Elemen terpenting dari kerangka analisis adalah sifatnya yang instrumental - yang bertujuan untuk membantu dalam melakukan analisis. Salah satu contoh analytical framework dapat Anda lihat dalam paper yang ditulis oleh Franks dan Cleaver (2007) yang mengembangkan kerangka analisis yang membantu pembacanya untuk memahami kaitan antara tata kelola air dengan kemiskinan. Selain itu, terdapat beberapa contoh empiris lainnya yang secara khusus didedikasikan untuk menggambarkan analytical framework (kerangka analisis).
Contoh Empiris Analytical Framework
Bachrach, P., & Baratz, M. S. (1963). Decisions and Nondecisions: An Analytical Framework. American Political Science Review, 57(03), 632–642. doi:10.2307/1952568
Bauler, T. (2012). An analytical framework to discuss the usability of (environmental) indicators for policy. Ecological Indicators, 17, 38–45. doi:10.1016/j.ecolind.2011.05.013
Dobbins, M., Knill, C., & Vögtle, E. M. (2011). An analytical framework for the cross-country comparison of higher education governance. Higher Education, 62(5), 665–683. doi:10.1007/s10734-011-9412-4
Franks, T., & Cleaver, F. (2007). Water governance and poverty. Progress in Development Studies, 7(4), 291–306. doi: 10.1177/146499340700700402
Mosley, W. H., & Chen, L. C. (1984). An Analytical Framework for the Study of Child Survival in Developing Countries. Population and Development Review, 10, 25. doi:10.2307/2807954
Schmidt, J. (2007). Blogging Practices: An Analytical Framework. Journal of Computer-Mediated Communication, 12(4), 1409–1427. doi:10.1111/j.1083-6101.2007.00379.x
Sethi, S. P. (1975). Dimensions of Corporate Social Performance: An Analytical Framework. California Management Review, 17(3), 58–64. doi:10.2307/41162149
Conceptual Framework
Berbeda dengan analytical framework, conceptual framework merujuk kepada model yang menggambarkan kaitan antara konsep. Sederhananya, conceptual framework merupakan gambaran dari konsep-konsep yang akan digunakan dalam penelitian dan bagaimana konsep-konsep tersebut saling terkait satu sama lain.
Our conceptual framework is more in keeping with the approaches of Keyes (2002), Seligman (2002, 2011), Tennant et al. (2007), and the recent work of Diener et al. (2010a, b), all of which incorporate both hedonic and eudaimonic aspects of wellbeing (Huppert & So, 2011).
Dalam kutipan di atas, diketahui bahwa dalam merancang conceptual frameworknya, Huppert & So (2011) menggunakan beberapa pendekatan yang diadopsi dari pekerjaan ahli atau peneliti sebelumnya. Hal ini mengisyaratkan bahwa sebuah conceptual framework tidak selalu tentang ilustrasi atau gambar. Selain itu, terdapat pula sebuah paper yang menyertakan frasa conceptual framework pada judul papernya, namun isi papernya berisi tentang theoretical framework dari variabel yang dikaji dan sama sekali tidak mengandung gambar konsep (Cajaiba-Santana, 2014). Untuk lebih memahami tentang conceptual framework, berikut ini beberapa contoh empiris dari conceptual framework.
Contoh Empiris Conceptual Framework
Kelley, T. R., & Knowles, J. G. (2016). A conceptual framework for integrated STEM education. International Journal of STEM Education, 3(1). doi:10.1186/s40594-016-0046-z
Kumar, B., Manrai, A. K., & Manrai, L. A. (2017). Purchasing behaviour for environmentally sustainable products: A conceptual framework and empirical study. Journal of Retailing and Consumer Services, 34, 1–9. doi:10.1016/j.jretconser.2016.09.004
Rusting, C. L. (1998). Personality, mood, and cognitive processing of emotional information: Three conceptual frameworks. Psychological Bulletin, 124(2), 165–196. doi:10.1037/0033-2909.124.2.165
Van Meter, D. S., & Van Horn, C. E. (1975). The Policy Implementation Process. Administration & Society, 6(4), 445–488. doi:10.1177/009539977500600404
Referensi
Cajaiba-Santana, G. (2014). Social innovation: Moving the field forward. A conceptual framework. Technological Forecasting and Social Change, 82, 42–51. doi:10.1016/j.techfore.2013.05.008
Huppert, F. A., & So, T. T. C. (2011). Flourishing Across Europe: Application of a New Conceptual Framework for Defining Well-Being. Social Indicators Research, 110(3), 837–861. doi:10.1007/s11205-011-9966-7