Mengenal Andragogy, Peeragogy, Heutagogy dan Cybergogy
Selain pendekatan pedagogis, terdapat pula pendekatan-pendekatan lain yang mungkin istilah-istilahnya masih asing di telinga. Artikel kali ini mengulas secara singkat tentang konsep andragogi (andragogy), paragogi (peeragogy), heutagogi (heutagogy), dan sibergogi (cybergogy).
Pendekatan Andragogy (Andragogi)
Istilah andragogi berasal dari kata Yunani "anér" yang berarti orang dewasa dan "agogos" yang berarti memimpin. Konsep andragogi populer di dunia pendidikan sejak dikembangkan oleh Malcolm Knowles pada 1970-an. Knowles menyatakan bahwa orang dewasa belajar secara berbeda dibandingkan anak-anak.
Pendekatan andragogi berfokus pada kemandirian dan pengalaman hidup sebagai sumber utama pembelajaran. Andragogi sangat efektif dalam lingkungan pendidikan yang lebih fleksibel, seperti kursus online, lokakarya, atau program pelatihan profesional. Dengan pendekatan ini, fasilitator lebih banyak berperan sebagai mentor atau pemandu daripada guru. Pendekatan ini dicirikan dengan prinsip -prinsip berikut:
- Orang dewasa diberikan kesempatan untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka.
- Orang dewasa memiliki kemampuan untuk mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
- Pengalaman hidup menjadi komponen penting, di mana pembelajaran sering kali terjadi melalui refleksi atau situasi nyata.
- Orang dewasa cenderung tertarik pada pembelajaran yang memiliki relevansi langsung dengan kehidupan mereka.
- Orang dewasa biasanya tertarik pada pembelajaran berbasis masalah, bukan sekadar pengetahuan teoritis.
Pendekatan Peeragogy (Paragogi)
Peeragogi atau pedagogi sejawat adalah pendekatan pembelajaran di mana peserta didik saling berbagi pengetahuan dan belajar satu sama lain. Istilah ini semakin populer dengan adanya perkembangan teknologi yang memungkinkan kolaborasi tanpa batas. Peeragogi menggabungkan ide bahwa semua orang memiliki pengetahuan yang berharga dan dapat berkontribusi. Pendekatan peeragogi sangat relevan dalam lingkungan yang mempromosikan kerja sama, seperti kelompok studi atau komunitas belajar online. Platform seperti forum diskusi, grup media sosial, atau aplikasi kolaboratif menyediakan tempat bagi pembelajaran peeragogi. Pendekatan ini dicirikan dengan prinsi-prinsip sebagai berikut:
- Semua peserta didik dianggap sama dan memiliki kesempatan untuk berkontribusi.
- Pembelajaran terjadi melalui diskusi, proyek kelompok, dan saling tukar pendapat.
- Peeragogi memungkinkan perubahan dan penyesuaian berdasarkan kebutuhan peserta.
- Setiap individu membawa perspektif unik yang memperkaya proses pembelajaran.
Pendekatan Heutagogis (Heutagogi)
Heutagogy adalah pendekatan pembelajaran yang dikembangkan oleh Stewart Hase dan Chris Kenyon pada awal 2000-an. Dalam heutagogi, peserta didik memiliki kontrol penuh atas apa, kapan, dan bagaimana mereka belajar. Pendekatan ini mendukung pembelajaran mandiri yang fleksibel dan dinamis, menekankan pengembangan kemampuan beradaptasi dan berpikir kritis. Heutagogi cocok diterapkan pada pendidikan tinggi, pelatihan profesional, atau kursus pengembangan diri yang memungkinkan pembelajar memiliki fleksibilitas dan kontrol penuh. Dengan heutagogi, peserta didik didorong untuk mengambil inisiatif dan mengeksplorasi bidang yang diminati secara mandiri. Adapun karakteristik utama dari heutagogi antara lain:
- Peserta didik bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, menentukan tujuan dan metode belajar.
- Peserta didik dipandang sebagai pembuat keputusan utama dalam proses belajar mereka.
- Mendorong peserta untuk mengembangkan keterampilan yang memungkinkan mereka beradaptasi dalam situasi yang berbeda.
- Pembelajar reflektif dan kritis dalam memahami proses belajar mereka sendiri.
Pendekatan Cybergogy (Sibergogi)
Cybergogi adalah konsep yang menggabungkan teknologi digital dengan pedagogi. Cybergogi memberikan pendekatan yang menekankan pembelajaran interaktif dalam dunia virtual atau digital. Pendekatan ini memberikan ruang bagi peserta didik untuk belajar melalui perangkat digital dengan memanfaatkan internet, aplikasi, atau media sosial sebagai bagian dari pengalaman pembelajaran mereka. Cybergogi sangat cocok untuk pendidikan berbasis teknologi atau kursus online. Banyak platform pembelajaran, seperti Coursera, Udemy, dan aplikasi belajar lainnya menggunakan pendekatan cybergogi. Selain itu, cybergogi sangat relevan dalam kondisi pandemi di mana pendidikan jarak jauh dan online menjadi pilihan utama. Berikut ini karakteristik utama dari cybergogi:
- Menekankan keterlibatan aktif melalui kegiatan digital seperti forum, diskusi online, dan proyek kolaboratif.
- Berfokus pada pengintegrasian teknologi seperti platform pembelajaran, aplikasi mobile, dan sumber daya digital.
- Cybergogi memungkinkan peserta didik belajar melalui berbagai format, seperti video, audio, dan simulasi.
- Pembelajaran dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, sehingga sangat fleksibel bagi peserta didik dengan berbagai latar belakang.