Desain Konsep Flipped Learning Anda Dengan Platform Berikut Ini
Jika Anda adalah seorang pendidik yang tertarik untuk mengadopsi atau mengadaptasi konsep flipped learning dalam pembelajaran Anda, simak dan pahami artikel berikut ini hingga akhir. Setelah memahami artikel ini, Anda diharapkan dapat mendesain kelas flipped learning (inverted learning) Anda sendiri.
Oleh sebagian besar orang, konsep flipped learning dipahami sebagai konsep yang serupa dengan konsep hybrid learning atau blended learning yang memanfaatkan teknologi dalam memfasilitasi dan mengasistensi pembelajaran mandiri peserta didik di luar kelas. Beberapa sumber telah berupaya meluruskan pandangan tersebut dengan menegaskan perbedaan-perbedaan diantara keduanya.
Konsep Fundamental Flipped Learning
Seperti yang telah dibahas dalam artikel berjudul definisi dan contoh penerapan flipped learning, flipped learning membagi pembelajaran ke dalam 3 sesi - pre-class, during the class, dan post-class. Ketiga tahapan inilah yang menjadi poin fundamental yang membedakan konsep flipped learning dengan konsep lainnya.
Flipped Learning: Pre-class
Pada tahapan ini, peserta didik secara mandiri diinstruksikan untuk mempelajari dan memahami materi secara mandiri sebelum kelas dimulai. Misalnya, pada pekan pertama perkuliahan, dosen mendistribusikan materi pekan kedua kepada mahasiswa(i). Selama rentang waktu sepekan, mahasiswa(i) secara mandiri mempelajari materi yang diberikan dosen, menyusun pertanyaan, dan membuat kesimpulan.
Flipped Learning: During The Class
Saat perkuliahan, dosen mempersilakan mahasiswa(i) untuk mengajukan pertanyaan dan/atau menyampaikan klarifikasi terkait materi yang telah mereka pelajari sebelumnya. Di tahapan ini, mahasiswa(i) seharusnya berada pada poisisi/keadaan yang lebih siap untuk menerima materi baru karena mereka telah berupaya mengenali, menganalisis, dan menginternalisasi materi yang telah diberikan pada pekan sebelumnya.
Dosen dapat memberikan aktivitas kelas yang bertujuan untuk menginternalisasi materi yang harus dikuasai pada pertemuan kelas. Adapun pertanyaan dan klarifikasi poin-poin terkait materi yang diajukan mahasiswa(i) kemudian harus diluruskan oleh dosen. Disini, peran dosen sebagai fasilitator akan terlihat.
Flipped Learning: After The Class
Setelah sesi kelas berlangsung, mahasiswa(i) kemudian melakukan pendalaman materi berdasarkan aktivitas kelas, serta jawaban dan respon dari dosen. Setelah proses internalisasi materi dilakukan, mahasiswa(i) dapat mengulangi proses pre-class untuk materi berikutnya.
Platform Flipped Learning
Banyak yang menyangka bahwa flipped learning harus/wajib menggunakan pre-recorded video sebagai bahan pembelajaran di sesi pre-class. Disini, penting untuk diluruskan bahwa pre-recorded video hanya merupakan satu dari sekian banyak materi yang dapat digunakan. Pendidik dapat menyuplai peserta didik dengan materi menggunakan media apa saja. Berikut ini beberapa platform yang dapat Anda gunakan.
Learning/Content Management System (LCMS)
Learning management system (mis. Moodle, Blackboard, Canvas, dll.) dan/atau content management system (mis. WordPress, Drupal, dll) dapat mengakomodasi materi pembelajaran dalam format yang beragam seperti dokumen (doc, pdf, dll.), video, foto, grafik, dll.
Microlearning Apps
Pendidik dapat mendesain dan mengembangkan microlearning app berbasis Telegram untuk mengakomodasi disribusi materi pada sesi pre-class. Penggunaan media ini memang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan teknis, Program Studi S2 Pendidikan Bahasa Inggris, Unesa, telah mengadakan training of trainers (ToT) tentang desain dan pengembangan media instruksional berbasis Telegramuntuk pembelajaran Bahasa Inggris. Untuk mendapatkan materi/panduan desain dan pengembangan media yang dimaksud, silakan menghubungi Prodi S2 Pendidikan Bahasa Inggris, Unesa.
Youtube
Jika menggunakan video dirasa ideal untuk menyampaikan materi, Anda dapat memanfaatkan Youtube untuk mengakomodasi distribusi materi untuk sesi pre-class. Pembuatan materi berbasis video memiliki tantangan yang khas. Salah satunya adalah tantangan jika misalnya materi yang telah diunggah membutuhkan pengeditan. Berbeda dengan materi-materi dinamis lainnya, pengeditan materi berbasis video mungkin akan menyita waktu dan energi yang lebih besar.
Podacst
Saat ini, Anda juga dapat membuat podcast channel Anda sendiri secara cuma-cuma. Memilih platform ini dapat sangat memudahkan karena Anda tidak perlu memikirkan banyak pengeditan yang bersifat teknis pada sesi post-production. Beberapa platform yang dapat Anda gunakan adalah Spotify for Podcasters dan SoundCloud.