REVIEW PERPLEXITY: INI GENERATIVE AI YANG ANDA BUTUHKAN
Review Perplexity AI sebagai mesin pencari bertenaga Generative Pre-Training Transformer (GPT) pada umumnya positif. Apakah benar demikian? Diluncurkan pada tahun 2022 oleh pengembang ChatGPT, Perplexity yang hadir dengan tagline "where knowledge begins" untuk mengisyaratkan independensinya dan tekadnya untuk keluar dari bayang-bayang dari ChatGPT dan OpenAI. Sejak awal kemunculannya, mesin pencari terintegrasi GPT ini langsung meikat banyak pihak.
Dunia kecerdasan buatan atau artifisial saat ini berada di persimpangan antara kemajuan luar biasa dan potensi ancaman besar bagi umat manusia. Perkembangan pesat teknologi AI telah memberikan dampak signifikan pada berbagai sektor kehidupan, seperti pendidikan, penelitian, ekonomi, bisnis, pemasaran, dan lain-lain. Arah dominan dalam perkembangan AI saat ini berfokus pada peningkatan efisiensi dan produktivitas, yang memungkinkan berbagai pihak untuk lebih mudah mengakses data dan informasi.
Inovasi Perplexity
Perlexity mengincar pasar yang berbeda dengan ChatGPT sebagai chatbot karena ia bekerja dengan menggunakan arsitektur Generative Pre-trained Transformer yang dikembangkan OpenAI. Perplexity juga mengincar pasar yang berbeda dengan Google Search dan Bing sebagai mesin pencari karena keduanya telah sangat familiar di masyarakat dunia. Hadir dengan tagline "Where Knowledge Begins" yang menekankan citra Perplexity sebagai alat pembelajaran dan penelitian, inovasinya yang menggabungkan fungsi mesin pencari terintegrasi chatbot AI kemudian berhasil memantik Google untuk mengintegrasikan Gemini AI pada Google Search yang disusul dengan langkah OpenAI yang mengeluarkan SearchGPT atau GPT Search.
Pada awal kemunculannya, Perplexity menuai kontroversi karena alasan kredibilitas dengan tuduhan telah menggunakan data dari berbagai sumber secara serampangan tanpa izin atau yang dalam dunia akademik dikenal dengan istilah plagiarisme. Laporan dari Wired dan Forbes mengungkapkan bahwa perusahaan ini telah menggunakan data scrapers yang diduga melanggar aturan dalam file robots.txt. Merespon hal tersebut, Perplexity meluncurkan pembaruan pada fitur pencariannya yang dinamai "Pro Search". Pembaruan tersebut dimaksudkan untuk memberikan jawaban yang lebih mendalam dan terstruktur guna menghindari pencatutan sumber tanpa izin.

Perplexity Sebagai Mesin Pencari
Pada artikel terdahulu, dijelaskan bahwa ChatGPT mengungguli Perplexity dari segi fitur dan teknologi yang berkenaan dengan fungsi chatbot. Namun, mengingat Perplexity memperkenalkan dirinya sebagai mesin pencari yang berbeda dengan ChatGPT yang sejak awal kemunculannya dikenal sebagai chatbot (meskipun belakangan ChatGPT turut merilis mesin pencari juga bernama GPTSearch), pada artikel ini, fungsi Perplexity sebagai mesin pencari akan dibandingkan dengan Google Search dan Bing.
Aspek | Perplexity AI | Bing | |
---|---|---|---|
Akurasi dan Relevansi | Unggul dalam memberikan jawaban yang tepat dan berbasis fakta karena indeks web-nya yang update. Didukung oleh model bahasa GPT-4 dan Claude 3. Fokus pada ringkasan singkat dengan kutipan. Diklaim cocok untuk tujuan penelitian dan verifikasi informasi. | Memiliki basis data yang besar dengan algoritma yang kuat. Menawarkan hasil yang beragam, meliputi multimedia, berita, belanja, tiket pesawat, buku, dan lain sebagainya. Akurasinya terdistorsi oleh iklan berbayar dan taktik SEO - rentan dimanipulasi dengan teknik SEO. Keberadaan Gemini AI dengan sumber relevan yang terintegrasi dengan Google Search menambah kredibilitas informasi yang disajikan. Namun, terkesan mengikuti Perplexity. | Mengintegrasikan personalisasi berbasis AI dan menawarkan beragam hasil pencarian. Tertinggal dalam hal fitur inovatif dengan desain serta konsep yang terkesan mengimitasi Google Search. |
Visual, Interface dan User Experience | Visual dan interface yang penuh sesak namun dapat memudahkan pengguna dalam hal bernavigasi menavigasi secara cepat. Bebas gangguan iklan. | Memiliki antarmuka yang sangat sederhana dan familiar. Mengusung fitur-fitur seperti pelengkap prompt otomatis, pencarian suara, dan integrasi produk-produk Google lainnya. | Menawarkan antarmuka yang terkesan menjiplak Google Search dan Yahoo. |
Pemahaman Kontekstual | Menggunakan pemahaman kontekstual yang memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan lanjutan dalam sesi kueri yang sama untuk memastikan respon yang konsisten dan relevan sepanjang percakapan. | Tidak secara inheren mendukung pertanyaan lanjutan dengan cara yang terstruktur. Ringkasan AI-nya dapat memberikan konteks tambahan yang berpengaruh signifikan pada hasil pencarian. | Menawarkan beberapa pemahaman kontekstual melalui personalisasi berbasis AI. |
Sumber dan Verifikasi Data | Menekankan transparansi sumber dengan memberikan catatan kaki dan referensi bersama dengan jawaban dan respon untuk meningkatkan kredibilitas informasi yang disajikan. | Menyertakan cuplikan informasi dan link sumber yang lengkap dengan ringkasan dari Gemini AI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pencarian. Namun, penggunaan strategi SEO sering mendistorsi informasi yang disajikan. | Menekankan kredibilitas sumber informasi namun inovasinya sering terlambat sehingga terkesan mengimitasi kompetitor. |
Strategi Monetisasi | Saat ini tanpa iklan, karena masih baru. Kedepannya akan dimonetisasi dengan iklan. | Dimonetisasi dengan iklan berbayar, dengan label Sponsored, namun tidak mengganggu dari segi visual, interface, dan user-experience. | Dimonetisasi tetapi tidak semasif Google. |
Perplexity sebagai Chatbot GPT
Sebagai chatbot AI berbasis GPT, Perplexity AI mengandalkan sumber-sumber dari web yang dianggap kredibel untuk disajikan sebagai respon dan jawaban yang alami. Beserta respon dan jawaban yang disajikan, disertakan pula link atau tautan ke sumber yang relevan. Berbeda dengan ChatGPT yang lebih menonjolkan sifat generatif dan kreatifnya.
Perplexity AI dan ChatGPT diketahui sama-sama menggunakan model Generative Pre-training Transformer (GPT). Berkenaan dengan teknologi ini, Perplexity masih ditenagai oleh GPT-3.5 sementara ChatGPT telah beralih ke versi GPT-4 sehingga sangat jelas bahwa ChatGPT mengungguli Perplexity dari segi kemampuan memahami dan menghasilkan teks.