Kekurangan ChatGPT dan Kelebihannya: Kenali sebelum membeli
Mayoritas chatbot berbasis kecerdasan artifisial yang ada saat ini mengadopsi dan mengadaptasi teknologi natural language processing dan large language models, termasuk ChatGPT. Chatbot yang menjadi saudara kandung DALL-E ini telah memiliki jutaan pengguna aktif dari seluruh dunia. Hal tersebut tentu mengindikasikan kelebihannya. Namun, chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI ini juga tidak luput dari kekurangan. Sebelum membeli atau upgrade ke versi pro, kenali kekurangan ChatGPT berikut ini.
Kelebihan ChatGPT
Berikut ini beberapa kelebihan dari ChatGPT.
1. Fitur SearchGPT atau GPT Search
Pada awal kemunculannya, ChatGPT hanya berupa chatbot. Di tahun 2024, OpenAI mengumumkan pengembangan fitur baru yang diberi nama SearchGPT atau GPT Search. Fitur ini, sesuai istilahnya, merupakan mesin pencari yang dibenamkan pada ChatGPT. Kira-kira, fungsinya sama seperti Google Search yang selama ini kita kenal. Bedanya, mesin pencari milik OpenAI ini terintegrasi dengan chatbot ChatGPT sehingga pencarian informasi di internet dapat dilakukan untuk disampaikan kepada penggunanya secara lengkap beserta sumber-sumbernya atau referensinya. Sayangnya, fitur yang mengkombinasikan chatbot dengan mesin pencari seperti SearchGPT atau GPT Search ini telah terasosiasi dengan Perplexity AI sehingga ChatGPT terkesan mengikuti inovasi yang sudah ada.
Belakangan ini, Google juga turut melakukan pengembangan yang signifikan pada chatbotnya yang dikenal dengan nama Gemini AI. Perusahaan teknologi raksasa yang telah mengantongi reputasi yang baik dari seluruh penduduk bumi ini baru saja menguumkan inovasinya pada produk-produknya. Hampir bersamaan dengan restrukturisasi tim AI Google, perusahaan yang pernah menjatuhkan reputasi mensin pencari Yahoo yang sempat populer pada awal tahun 2000-an ini mengumumkan integrasi Gemini AI pada Google Search dan Google Maps yang juga terkesan ingin menghalangi jalan Perplexity AI sebagai mesin pencari terintegrasi chatbot berbasis AI terbaik saat ini.
2. ExploreGPTs
ChatGPT juga memiliki beragam fitur lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan spesifik. Beberapa diantaranya mampu mengolah dokumen, membuat presentasi, menerjemahkan bahasa, mencari literatur ilmiah, mengubah teks AI menjadi lebih alami seperti seolah-olah buatan manusia, dan masih banyak lagi. Fitur ini tersedia pada menu ExploreGPTs seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar di atas menunjukkan dedikasi OpenAI dalam membangun ChatGPT. Chatbot yang telah memiliki jutaan pengguna aktif ini kabarnya akan terus menambah fitur-fitur baru dalam ExploreGPT.
Kekurangan ChatGPT
Berikut ini daftar kekurangan ChatGPT.
1. Sumber Informasi yang Tertinggal 2 Tahun
Meskipun dilatih dengan menggunakan data yang banyak serta didukung oleh teknologi pembelajaran mesin (machine learning) yang sangat canggih, ChatGPT sebagai pelopor chatbot berbasis AI ini ternyata memiliki keterbatasan informasi. Di tahun 2024, ChatGPT hanya mampu mengakses informasi hingga tahun 2022 saja. Artinya, ChatGPT tidak mampu memberikan informasi yang tren di tahun 2023 dan 2024.
Di sisi lain, Perplexity dan Gemini AI yang menjadi pesaing berat ChatGPT ternyata mampu mengakses informasi terbaru. Demikian halnya karena keduanya menggabungkan data yang dibaca oleh mesin pencari dengan teknologi chatbot AI mereka. Untuk mengurangi dominasi Gemini Ai dan Perplexity, OpenAI memperkenalkan SearchGPT atau GPT Search sebagai kompetitor.
2. Informasi yang Bias, Terkadang Menyesatkan
ChatGPT juga rentan terhadap pemberian informasi yang tidak akurat, bias, dan bahkan menyesatkan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, ChatGPT secara meyakinkan memberikan contoh-contoh yang salah, misalnya tentang adjective clause dan adverbial clause dalam Bahasa Inggris. Konten menyesatkan juga pernah dberikan saat penulis melakukan pengujian terhadap kemampuan ChatGPT dalam menulis artikel ilmiah yang saat itu, referensi yang diberikan tidak valid dan tidak dapat dilacak. Hal ini terjadi karena ChatGPT tidak memiliki mekanisme validasi otomatis untuk informasi yang diberikan sehingga berpotensi untuk menghasilkan informasi yang tidak akurat atau bias, terutama pada topik yang kompleks atau ambigu.