Google Gemini untuk Pendidikan dan Penelitian: Sebuah Prognosis
Gemini adalah salah satu ekosistem Google AI yang berpotensi digunakan dalam dunia pendidikan dan penelitian. Berdasarkan sumber yang disadur daru jurnal ilmiah, chatbot berbasis AI besutan Google ini diprediksi akan menjadi standar baru dalam dunia pendidikan dan penelitian di masa depan (Pethigamage, 2023). Sejak awal diperkenalkan sebagai Google Bard hingga resmi dirilis dengan nama baru pada 21 Maret 2023 silam, transformasi chatbot milik Google ini telah mengalami banyak peningkatan. Perkembangan-perkembangan yang ditunjukkan chatbot berbasis AI milik Google ini telah mengundang banyak perhatian peneliti dan praktisi pendidikan dari seluruh dunia. Berikut ini keunggulan dan prognosis atau proyeksi ilmiah tentang Gemini AI.
Dasar Proyeksi Gemini AI
Berikut ini beberapa keunggulan Google Gemini dibandingkan dengan platform kompetitornya.
1. Integrasi Google Search
Keunggulan utama Google Gemini dibandingkan ChatGPT, Copilot, Claude, dan Perplexity adalah integrasinya dengan Google Search. Imran & Almusharraf (2023) menjelaskan bahwa kekuatan utama Google Gemini terletak pada aksesnya ke Google Search yang memastikan respons yang lebih valid, akurat dan kredibel. Seperti yang telah jamak diketahui bahwa Google Gemini beroperasi di bawah ekosistem yang sama dengan Google Search. Fakta tersebut membuat Google Gemini mampu menyajikan informasi yang relevan dan sumber valid secara konsisten.
2. Ekosistem Google AI
Landasan berikutnya adalah karena Gemini merupakan bagian dari ekosistem Google AI yang dimotori tim research and development yang handal. Google AI sendiri merupakan divisi pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence) milik Google yang fokus pada penelitian dan inovasi untuk menciptakan solusi teknologi cerdas. Dengan mengadopsi teknologi machine learning, natural language processing (NLP), dan computer vision, Google AI telah melahirkan berbagai produk seperti Google Assistant, Google Translate, dan algoritma pencarian berbasis AI. Salah satu pencapaiannya yang signifikan adalah peluncuran Google Gemini, sebuah model AI canggih yang mengintegrasikan kemampuan pemrosesan data secara real-time dengan Google Search yang mampu memberikan respons lebih akurat dan relevan. Sejauh ini, Google AI telah berperan dalam mendukung penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi di berbagai bidang, seperti kesehatan (Franklin, 2024; Giorgino, 2024), lingkungan, dan transportasi. Contohnya, Google AI digunakan untuk deteksi dini penyakit melalui analisis gambar medis dan membantu mengurangi jejak karbon melalui pemodelan iklim.
3. Google Education
Google Education adalah inisiatif Google untuk memajukan dunia pendidikan dengan menyediakan alat dan teknologi yang mendukung pengajaran dan pembelajaran. Platform seperti Google Classroom, Google Workspace for Education, dan Chromebook memungkinkan guru dan siswa untuk berkolaborasi secara online dan memudahkan akses ke materi pendidikan dari mana saja. Dengan pendekatan yang inklusif, Google Education berupaya menjembatani kesenjangan digital dengan menyediakan teknologi yang terjangkau dan mudah diakses di seluruh dunia. Selain itu, Google Education juga mendorong penerapan keterampilan abad ke-21 melalui program-program seperti CS First dan pelatihan guru terkait literasi digital dan coding. Google bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan komunitas untuk memperkenalkan kurikulum berbasis teknologi, yang bertujuan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital, sejalan dengan komitmen Google Education untuk membangun lingkungan belajar yang lebih kolaboratif, inovatif, dan inklusif bagi semua siswa dan tenaga pengajar.
Prognosis: Proyeksi Ilmiah
Saat ini, Google Gemini masih belum mampu membaca data publikasi ilmiah yang ada pada basis data Google Scholar. Bukan tidak mungkin, kedepannya Google akan mengintegrasikan pembacaan data Google Scholar untuk mengakomodasi pencarian relevan terkait kata kunci (keywords) yang dimasikkan pada Google Gemini. Jika hal ini mampu diwujudkan Google, maka tugas peneliti tentu akan semakin mudah dalam hal pencarian literatur untuk tujuan pengembangan ilmu dan pengetahuan.
Besar kemungkinan, prognosis atau proyeksi ilmiah ini akan terwujud dalam waktu yang tidak lama lagi mengingat saat ini telah banyak layanan AI yang secara khusus diperuntukkan untuk keperluan penelitian (AI for research), beberapa diantaranya adalah Scite, Consensus, Elicit, Typeset (Scispace), dan ResearchRabbit. Prognosis ini didukung oleh hasil penelitian yang terpublikasi pada basis data Scopus yang mengeksplorasi potensi Google Gemini mengakomodasi urusan penelitian (Al-Salman, 2024; Barrot, 2024).
Skenario Pemanfaatan untuk Pendidikan
Berikut ini beberapa contoh skenario penggunaan Gemini AI dalam bidang pendidikan.
1. Pembuatan Modul Ajar
Cara meminta Gemini AI dalam membuat modul ajar sangatlah mudah. Kuncinya, berikan perintah yang jelas dan spesifik. Pertama, tentukan materi pelajaran yang ingin Anda jadikan modul ajar. Misalnya, Anda ingin membuat modul ajar tentang "Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris". Formulasikan perintah Anda dengan sangat detail. Contohnya, "Buatlah modul ajar untuk mahasiswa semester 4 tentang Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris. Modul ajar yang saya inginkan harus memuat pengertian teknologi, sejarah teknologi dalam pembelajaran, serta ragam manfaat teknologi dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Sertakan juga aktivitas pembelajaran yang menarik dan relevan yang sesuai dengan karakter mahasiswa di Indonesia yang beragam." Selanjutnya, Gemini AI akan memproses perintah Anda dan menghasilkan sebuah modul ajar yang sesuai dengan instruksi yang Anda berikan. Ingatlah, semakin detail dan spesifik perintah Anda, semakin baik hasil yang akan Anda dapatkan. Anda juga bisa meminta Gemini AI untuk menambahkan elemen-elemen tertentu ke dalam modul ajar, seperti gambar, video, atau tautan ke sumber belajar lainnya.
2. Materi Terjemahan
Selain membuat modul ajar, Gemini AI juga dapat dimanfaatkan untuk menerjemahkan teks dari berbagai bahasa. Fitur ini memungkinkan pendidik untuk meyajikan materi yang ditulis dalam bahasa asing ke dalam bahasa yang dipahami oleh peserta didik. Selain itu, fitur ini juga dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar bahasa asing.
3. Menyederhanakan Konsep yang Rumit dan Abstrak
Gemini AI juga dapat dimanfaatkan untuk menyederhanakan konsep abstrak yang rumit. Misalnya, untuk memahamkan peserta didik yang kesulitan memahami konsep gravitasi, pendidik dapat memanfaatkan Gemini AI dengan mengetikkan "jelaskan konsep gravitasi dengan menggunakan analogi sehari-hari" atau "jelaskan tentang konsep gravitasi dalam Bahasa Indonesia yang dapat dipahami oleh peserta didik kelas 5 SD".
Skenario Pemanfaatan untuk Penelitian
Terkait dengan tugas pendidik sebagai peneliti, Gemini AI dapat dimanfaatkan untuk mengakomodasi beragam kebutuhan terkait penelitian, misalnya, meminta Gemini Ai untuk menjelaskan metode penelitian yang paling sesuai untuk karakteristik kasus atau fenomena tertentu, meminta Gemini AI untuk memilih analisis data dan/atau analisis statistik untuk karakteristik penelitian tertentu, dan lain sebagainya.
Referensi Ilmiah
Pethigamage, Perera., M.A., Lankathilake. (2023). 3. Preparing to Revolutionize Education with the Multi-Model GenAI Tool Google Gemini? A Journey towards Effective Policy Making. Journal of advances in education and philosophy, doi: 10.36348/jaep.2023.v07i08.001
Al-Salman, S. (2024). Assessing the accuracy of MT and AI tools in translating humanities or social sciences Arabic research titles into English: Evidence from Google Translate, Gemini, and ChatGPT. International Journal of Data and Network Science, 8(4), 2483-2498, ISSN 2561-8148. DOI: 10.5267/j.ijdns.2024.5.009
Barrot, J.S. (2024). Leveraging Google Gemini as a Research Writing Tool in Higher Education. Technology, Knowledge and Learning, ISSN 2211-1662: DOI: 10.1007/s10758-024-09774-x
Imran, M., Almusharraf, N. (2024). Google Gemini as a next generation AI educational tool: a review of emerging educational technology. Smart Learn. Environ. 11, 22. DOI: 10.1186/s40561-024-00310-z
Franklin, G.M. (2024). Google’s new AI Chatbot produces fake health-related evidence-then self-corrects. PLOS Digital Health, 3(9), ISSN 2767-3170. DOI: 10.1371/journal.pdig.0000619
Giorgino, R. (2024). Google Bard and ChatGPT in Orthopedics: Which Is the Better Doctor in Sports Medicine and Pediatric Orthopedics? The Role of AI in Patient Education. Diagnostics, 14(12), ISSN 2075-4418. DOI: 10.3390/diagnostics14121253