Jenis dan Pengertian Validitas Instrumen Penelitian: Validitas Internal dan Validitas Eksternal
Validitas dan reliabilitas adalah dua aspek fundamental dan esensial yang menentukan kualitas data penelitian. Artikel kali ini secara khusus didedikasikan untuk mengulas tentang jenis-jenis validitas. Sumber-sumber yang digunakan dalam menulis artikel ini disertakan pada bagian referensi untuk memudahkan Anda dalam melacak atau memvalidasi informasi yang disertakan dalam artikel ini.
Secara garis besar, terdapat dua jenis validitas - validitas eksternal (eternal validity) dan validitas internal (internal validity).
Validitas Eksternal (External Validity)
Validitas eksternal menguji apakah temuan penelitian dapat digeneralisasi pada konteks lain (Juni, Altman, & Egger, 2001). Dalam konteks instrumen penelitian, hal tersebut berarti bahwa instrumen penelitian yang tervalidasi secara eksternal atau yang memiliki validitas eksternal yang tinggi menandakan bahwa instrumen tersebut dapat digeneralisasikan pada populasi, setting, waktu, dan konteks yang berbeda (Steckler & McLeroy, 2008). Validitas eksternal dihasilkan berdasarkan judgment, bukan dari komputasi (Andrade, 2018).
Validitas Ekologis (Ecological Validity)
Validitas ekologis (ecological validity) menguji apakah hasil studi dapat digeneralisasi kedalam konteks kehidupan sehari-hari (Lewkowicz, 2001).
Validitas Replikasi (Replication Validity)
Validitas replikasi (replication validity) berhubungan dengan sejauh mana hasil penelitian dapat diulang atau direplikasi dalam studi lain dengan metode atau sampel yang berbeda, namun menghasilkan kesimpulan yang sama.
Validitas Interaksi (Interaction Validity)
Validitas interaksi (interaction validity) mengukur interaksi antara faktor-faktor tertentu dalam penelitian dengan variabel eksternal lain, dan apakah interaksi ini berdampak pada generalisasi hasil ke kelompok atau konteks yang lebih luas.
Validitas Populasi (Population Validity)
Validitas populasi (population validity) mengacu pada sejauh mana hasil penelitian dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi, bukan hanya pada sampel yang digunakan dalam penelitian. Ini memastikan bahwa sampel representatif dan hasil penelitian relevan untuk kelompok yang lebih luas.
Validitas Temporal (Temporal Validity)
Validitas temporal (temporal validity) mengacu pada sejauh mana hasil penelitian tetap relevan atau dapat digeneralisasikan ke berbagai periode waktu. Hal ini penting untuk memastikan bahwa temuan studi tidak hanya berlaku untuk waktu tertentu tetapi tetap relevan dalam konteks waktu yang berbeda.
Validitas Internal
Validitas internal merujuk kepada sejauh mana suatu penelitian dapat menunjukkan bahwa perubahan dalam variabel independen menyebabkan perubahan pada variabel dependen tanpa dipengaruhi oleh faktor lain (extraneous variables). Berikut ini jenis-jenis validitas internal.
Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi secara sederhanamengacu kepada sejauh mana konten atau isi dari suatu instrumen atau tes mencerminkan keseluruhan domain atau aspek yang ingin diukur. Instrumen yang memiliki validitas isi tinggi mencakup seluruh aspek penting dari konsep yang diukur secara komprehensif dan tepat. Validitas isi biasanya dinilai oleh para ahli di bidang terkait untuk memastikan bahwa setiap butir atau pertanyaan relevan dengan tujuan pengukuran.
Validitas Konstruksi (Construct Validity)
Mengukur apakah instrumen penelitian benar-benar mengukur konsep yang ingin diukur. Ini penting untuk memastikan bahwa variabel-variabel yang diukur sesuai dengan teori atau konsep yang mendasarinya.
Validitas Konklusif Statistik (Statistical Conclusion Validity)
Validitas konklusif statistik (statistical conclusion validity) merujuk kepada apakah kesimpulan statistik yang ditarik dari penelitian akurat, bebas dari kesalahan, dan sesuai dengan data yang ada. Validitas ini memastikan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik antara variabel-variabel yang diteliti.
Validitas Sebab-Akibat (Causal Validity)
Validitas Sebab-Akibat (causal validity) engacu pada kemampuan penelitian untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat antara variabel independen dan dependen. Ini mengharuskan kontrol terhadap variabel perancu atau variabel lain yang bisa memengaruhi hasil.
Validitas Wajah (Face Validity)
Validitas wajah (face validity) menjawab pertanyaan apakah instrumen atau metode tampak relevan dan dapat dipercaya dalam mengukur apa yang dimaksud di permukaan?
Baca juga: Validitas dalam Penelitian Kualitatif
Referensi
Andrade, C. 2018. Internal, external, and ecological validity in research design, conduct, and evaluation. Indian Journal of Psychological Medicine, 40(5), 498. doi:10.4103/ijpsym.ijpsym_334_18
Juni P., Altman D.G, Egger M. 2001. Assessing the quality of randomized controlled trials. In: Egger M, Smith GD, Altman DG, editors. Systematic Reviews in Health Care: Meta-analysis in Context. London: BMJ Publishing Group, pp. 87-108. doi: 10.1136/bmj.323.7303.42
Lewkowicz DJ. 2001. The concept of ecological validity: What are its limitations and is it bad to be invalid? Infancy, 2:437-50. doi: 10.1207/S15327078IN0204_03
Steckler, A. & McLeroy, K.R. 2008. The Importance of External Validity. American Journal of Public Health 98, no. 1, pp. 9-10. doi: 10.2105/AJPH.2007.126847