Pemeringkatan Universitas Berdasarkan Webometrics
Pemeringkatan Universitas oleh Webometrics yang dirilis setiap bulan Juli dan Januari telah diperbarui dengan menggunakan mekanisme terbaru (update 2024). Pemeringkatan universitas oleh Webometrics bertujuan untuk menilai kinerja universitas di seluruh dunia berdasarkan kehadiran di internet, kualitas publikasi ilmiah, dan tingkat keterbukaan informasi.
Perubahan Mekanisme Pemeringkatan Webometrics 20242
Dalam update terbaru ini (2024.2), Webometrics mengidentifikasi universitas selurih dunia dengan menggunakan Research Organization Registry (RoR) untuk meningkatkan akurasi data. Update berikutnya terletak pada metode perhitungan yang telah ditingkatkan oleh Webometrics. Selanjutnya terkait kriteria penilaian. Mengenai poin ini, secara eksplisit disebutkan bahwa universitas yang tidak memenuhi kriteria tertentu, seperti memiliki situs web yang aktif dan mengikuti praktik-praktik yang baik, tidak akan disertakan dalam pemeringkatan.
Berikut ini update dari indikator pemeringkatan universitas oleh Webometrics.
- VISIBILITY (50%): Mengukur dampak konten web dengan menghitung jumlah jaringan eksternal (subnet) yang menautkan ke halaman web institusi (nilai rata-rata dinormalisasi).
- TRANSPARENCY (atau OPENNESS) (10%): Mengukur jumlah kutipan dari 310 peneliti paling sering dikutip (kecuali 20 peneliti teratas). Sumber data poin ini didasarkan pada Google Scholar Profiles.
- EXCELLENCE (atau SCHOLAR) (40%): Mengukur jumlah makalah yang masuk dalam 10% teratas yang paling sering dikutip di setiap dari 27 disiplin ilmu dalam basis data penuh. Data diambil untuk periode lima tahun: 2019-2023. Sumber data yang digunakan adalah Scimago.
CATATAN: Dalam update 20242 ini, indikator PRESENCE tidak lagi diperhitungkan.
Visibility
Visibility merujuk kepada sejauh mana konten web sebuah institusi pendidikan tinggi dapat ditemukan dan diakses oleh publik melalui internet. Poin ini memiliki porsi sebesar 50% dari total penilaian. Visibility diukur berdasarkan jumlah jaringan eksternal (subnet), atau yang dalam dunia SEO dikenal sebagai linking website dan backlinks, yang memiliki tautan ke halaman web sebuah perguruan tinggi. Semakin banyak tautan eksternal yang mengarah ke situs web perguruan tinggi, semakin tinggi tingkat visibilitasnya. Hal ini menunjukkan seberapa jauh informasi dari institusi tersebut dapat menjangkau audiens, yang pada akhirnya berkontribusi pada reputasi dan pengaruh akademik institusi tersebut di dunia digital.
Visibility bukan hanya tentang kuantitas tautan eksternal, tetapi juga tentang kualitas. Kualitas sendiri merujuk kepada konten yang relevan dan mudah diakses oleh pengguna. Konten yang berkualitas tinggi dan sering dirujuk oleh situs web lain akan lebih sering muncul di mesin pencari, yang meningkatkan peluang untuk ditemukan oleh lebih banyak pengguna.
Untuk meningkatkan visibilitas, teknik yang dapat digunakan pengelola website prodi, fakultas, dan/atau universitas adalah dengan memperbanyak kuantitas konten berkualitas dalam website prodi, fakultas, dan/atau universitas. Dengan melimpahnya kuantitas konten berkualitas, peluang untuk mendapatkan linking website dan backlinks tentu akan semakin besar, misalnya melalui kutipan dengan link yang mengarah ke website sebuah perguruan tinggi.
Transparency
Transparency merujuk pada keberadaan dan jumlah konten digital yang dimiliki oleh suatu institusi pendidikan tinggi di web. Presence ini diukur berdasarkan jumlah halaman dan dokumen yang terindeks oleh mesin pencari dari domain utama institusi tersebut. Semakin banyak konten yang tersedia dan terindeks, semakin tinggi skor presence yang akan didapatkan. Poin ini mencerminkan sejauh mana institusi tersebut memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan informasi akademik, penelitian, dan aktivitas lain yang berkaitan dengan misi mereka. Eksistensi perguruan tinggi dalam domain digital yang kuat melalui presence yang baik tidak hanya menunjukkan komitmen institusi terhadap keterbukaan informasi, tetapi juga menggambarkan sejauh mana sebuah perguruan tinggi membuka akses terhadap pengetahuan.
Institusi dengan presence yang tinggi cenderung memiliki situs web yang kaya akan informasi, seperti jurnal, laporan penelitian, berita, dan informasi akademik lainnya, yang semuanya mudah diakses oleh publik. Untuk meningkatkan presence, institusi/perguruan tinggi perlu memastikan bahwa semua konten penting dan relevan mereka tersedia secara online, diindeks oleh mesin pencari, dan diperbarui secara berkala agar tetap relevan dan berguna bagi pengguna.
Excellence
Excellence mengukur kualitas karya ilmiah yang dihasilkan oleh sebuah institusi pendidikan tinggi, dengan fokus pada jumlah publikasi yang termasuk dalam 10% artikel yang paling sering dikutip di berbagai disiplin ilmu. Aspek excellence ini menunjukkan sejauh mana penelitian dari institusi tersebut diakui dan digunakan oleh komunitas ilmiah secara global. Semakin banyak publikasi yang diakui secara internasional, semakin tinggi derajat excellence yang dicapai oleh institusi tersebut. Poin ini menggambarkan peran sebuah institusi dalam berinovasi dan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.