Memahami Studi Kasus: Panduan Praktis untuk Mahasiswa PPG

Yin (2009) mendefinisikanStudi kasus adalah penyelidikan empiris yang menyelidiki fenomena kontemporer dalam konteks kehidupan nyata. Menurut Gillham (2000), definisi kasus atau case dalam studi kasus (case study) merujuk kepada satu unit aktivitas manusia yang tertanam dalam dunia nyata yang hanya bisa dipelajari atau dipahami dalam konteksnya, eksis atau terjadi di masa kini, dan melebur dengan konteksnya sehingga batas-batasnya sulit ditentukan.

Contoh Studi Kasus

Untuk membantu Anda dalam memahami bagaimana penelitian studi kasus dilakukan secara ilmiah, berikut ini disajikan 7 contoh penelitian studi kasus dari berbagai bidang ilmu. Artikel-artikel berikut ini merupakan publikasi terindes Scopus. Artinya, keabsahan dari penerapan studi kasus telah dinilai layak untuk dijadikan sebagai materi pembelajaran.

1. Jessica, D. (2023). Penyelesaian Sengketa Hak Milik Terkait Penguasaan Tanah Bangunan Studi Kasus Putusan Pengadilan Semarang. Jurnal Hukum Unissula, 39(1), 31-39, ISSN 1412-2723. DOI: 10.26532/jh.v39i1.30492
2. Sulfinadia, H. (2021). Keutuhan Rumah Tangga Suami di penjara (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bukittinggi). Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam, 6(2), 271-294, ISSN 2548-3374. DOI: 10.29240/jhi.v6i2.3372
3. Daud, M.K. (2021). Persepsi Istri Narapidana Terhadap Pemenuhan Nafkah Ditinjau dari Hukum Islam (Studi Kasus di Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan). El-Usrah, 4(2), 387-402, ISSN 2620-8075. DOI: 10.22373/ujhk.v4i2.7739
4. Wahyu, F.P. (2021). Kekuatan Petisi Online dalam Pembuatan Perundang-Undangan di Indonesia (Studi Kasus Situs: Change.Org). Khazanah Hukum, 3(3), 98-106, ISSN 2715-9698. DOI: 10.15575/kh.v3i3.14840
5. Astuti, R.D. (2020). Model Perilaku Partisipasi Warga di Bank Sampah (Studi Kasus di Bantul, DIY). Jurnal Optimasi Sistem Industri, 19(1), 50-58, ISSN 2088-4842. DOI: 10.25077/josi.v19.n1.p50-58.2020
6. Prasetyo, B.A. (2018). Estimasi pemborosan bahan bakar akibat kemacetan menggunakan analisis citra google map (Studi kasus pada simpang armada town square mall magelang). Automotive Experiences, 1(2), 36-42, ISSN 2615-6202. DOI: 10.31603/ae.v1i02.2244
7. Yuhermansyah, E. (2018). Implementasi batas umur pernikahan (Studi Kasus di Mahkamah Rendah Syari’ah Bukit Mertajam Pulau Pinang). Samarah, 2(2), 485-501, ISSN 2549-3132. DOI: 10.22373/sjhk.v2i2.4749

Studi Kasus: Karakteristik Umum

Meskipun judul-judul diatas sangat jauh berbeda karena bidang ilmu dan fokus kajian masing-masing contoh, namun terdapat beberapa kesamaan dari sisi epistemologis, yakni, bagaimana eksplorasi terhadap variabel-variabel penelitian dilakukan. Berikut ini karakteristik studi kasus yang terlihat dari judul-judul publikasi dalam contoh diatas.

Studi Kasus: Konteksual dan Spesifik

Sesuai definisinya, studi kasus fokus kepada situasi atau fenomena tertentu dalam konteks yang spesifik dan unik. Artinya, penelitian ini menggali secara mendalam peristiwa atau subjek di lingkungan yang khas, seperti sekolah, organisasi, atau komunitas tertentu, sehingga temuan yang diperoleh sangat bergantung pada kondisi tersebut dan mungkin tidak dapat digeneralisasi secara luas.

Studi Kasus: Eksploratif dan Deskriptif

Studi kasus bersifat eksploratif karena sering digunakan untuk memahami fenomena yang masih belum jelas atau belum diteliti sebelumnya. Selain itu, pendekatan ini bersifat deskriptif, memberikan gambaran detail mengenai subjek atau masalah yang diteliti dengan menguraikan fakta, dinamika, serta interaksi yang terjadi dalam kasus tersebut.

Studi Kasus: Berbasis Data Mendalam

Peneliti studi kasus mengumpulkan data yang mendalam dan beragam melalui berbagai metode seperti wawancara, observasi langsung, dan dokumen. Hal ini memungkinkan pemahaman menyeluruh terhadap kasus yang diteliti dari berbagai perspektif, memberikan wawasan yang komprehensif mengenai fenomena tersebut.

Studi Kasus: Terpadu dan Holistik

Studi kasus memandang fenomena secara menyeluruh dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang berinteraksi dalam kasus tersebut. Peneliti tidak hanya fokus pada satu aspek, melainkan berusaha memahami hubungan antara variabel yang berbeda, baik dari segi sosial, kultural, maupun struktural.

Studi Kasus: Fleksibel

Studi kasus tidak terbatas pada satu pendekatan metodologis saja. Peneliti dapat menggunakan metode kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya sesuai kebutuhan. Fleksibilitas ini memungkinkan studi kasus untuk menyesuaikan dengan kompleksitas fenomena yang diteliti dan menghasilkan analisis yang lebih mendalam.