Trik Mencari Jurnal Google Scholar dengan Boolean Operators
Google Scholar adalah salah satu penyedia artikel akademik, jurnal ilmiah, dan penelitian terkini terbaik yang ada saat ini. Meskipun Google Scholar mampu membaca dan memproses jutaan hasil pencarian, menemukan artikel yang tepat kerap kali masih menjadi tantangan bagi para akademisi. Untuk mempermudah pencarian, penting untuk mengetahui teknik efektif yang dapat membantu Anda menemukan sumber-sumber yang lebih relevan dan berkualitas. Teknik yang dimaksud adalah dengan menggunakan Boolean Operators. Dalam artikel ini, dibagikan beberapa trik pencarian di Google Scholar yang dapat meningkatkan efisiensi pencarian.
Cara Mencari Artikel di Google Scholar
Untuk mulai mencari artikel ilmiah di Google Scholar, Anda hanya perlu masuk ke https://scholar.google.com atau ke https://scholar.google.co.id/. Setelah itu, ketikkan kata kunci atau judul variabel penelitian yang ingin Anda cari pada kolom pencarian. Cara ini adalah cara yang biasa dilakukan. Setelah hasil pencarian muncul, Google Scholar memungkinkan Anda untuk memfilter artikel berdasarkan berbagai kriteria seperti:
- Tahun Publikasi: Anda dapat memfilter artikel berdasarkan tahun untuk mendapatkan penelitian terbaru.
- Relevansi: Google Scholar sering kali menampilkan artikel yang lebih relevan dengan pencarian Anda di urutan teratas.
- Tautan ke URL Artikel: Jika artikel tersedia dalam versi gratis (misalnya, PDF yang diunggah oleh penulis atau repositori universitas), Google Scholar akan menampilkan link tersebut.
Jika Anda ingin membuat hasil pencarian literatur ilmiah menjadi lebih efektif, Anda dapat menggunakan trik rahasia berikut ini.
1. Menggunakan Tanda Kutip
Salah satu trik yang dapat Anda gunakan saat mencari artikel di Google Scholar adalah dengan menggunakan tanda kutip yang membuka dan menutup kata kunci spesifik yang ingin Anda cari dan temukan. Metode ini akan sangat berguna terutama untuk mempersempit pencarian Anda dan memastikan bahwa hasil yang muncul mengandung kata atau frasa yang persis seperti yang Anda masukkan. Misalnya, jika Anda mencari topik yang sangat spesifik, seperti "kecerdasan artifisial dalam pembelajaran Bahasa Inggris", Google Scholar akan menampilkan artikel-artikel yang memuat frasa lengkap tersebut, bukan hanya kata-kata individual yang ada di dalamnya. Hal ini akan sangat membantu Anda dalam menemukan sumber-sumber yang lebih relevan dan sesuai dengan topik yang Anda cari, karena Google Scholar akan menampilkan hasil yang memuat kombinasi kata yang tepat sesuai dengan yang Anda tulis.
Poin yang membedakan pencarian yang menggunakan tanda kutip dan yang tidak menggunakannya terletak pada cara Google Scholar menjelajahi databasenya. Jika pencarian menyertakan tanpa tanda kutip, Google Scholar akan menampilkan hasil yang mencakup semua kata yang Anda masukkan secara terpisah. Artinya, pencarian untuk kata "kecerdasan artifisial pembelajaran Bahasa Inggris" bisa menghasilkan artikel yang membahas kecerdasan artifisial, artikel yang membahas pembelajaran Bahasa Inggris, dan artikel-artikel lain yang mengandung kata-kata tersebut secara terpisah, walaupun tidak dalam konteks yang sama. Sebaliknya, dengan tanda kutip, Anda hanya akan mendapatkan artikel yang memiliki frasa "kecerdasan artifisial dalam pembelajaran Bahasa Inggris" secara tepat, yang menjamin bahwa artikel tersebut lebih relevan dengan topik yang Anda cari.
Baca Juga: Cara Menggunakan Fitur Perplexity AI untuk Meningkatkan 4 Pilar Literasi Digital - Skill Wajib Abad Ke-21
2. Kata Kunci dengan Tanda Minus (-)
Berikutnya, trik pencarian yang juga sangat berguna di Google Scholar adalah penggunaan tanda minus (-) untuk mengecualikan kata-kata atau tema atau topik tertentu. Metode ini sangat efektif ketika Anda ingin mencari artikel atau penelitian yang berkaitan dengan topik tertentu, namun tidak ingin hasil yang mengandung kata atau frasa tertentu. Sebagai contoh, jika Anda mencari artikel tentang "AI in education" tetapi tidak ingin artikel yang membahas tema programming, Anda bisa memasukkan pencarian seperti "AI in education -programming". Dengan cara ini, Google Scholar akan menampilkan hasil yang berfokus pada AI dalam pendidikan saja, namun tanpa membahas aspek programming. Untuk contoh lainnya, penulis menguji dengan mengetikkan ai in education -machine -learning. Perintah tersebut dapat diterjemahkan sebagai "cari artikel tentang ai in education yang tidak mengandung kata machine dan learning".
3. Fungsi AND
Operator AND digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih kata kunci, yang mengharuskan kedua kata kunci tersebut muncul dalam hasil pencarian. Ini berguna ketika Anda ingin menemukan artikel yang membahas kedua konsep atau topik sekaligus. Penggunaan AND mempersempit hasil pencarian karena artikel yang ditampilkan harus mencakup semua kata kunci yang Anda masukkan. Misalnya, jika Anda mencari artikel yang membahas tentang "machine learning" dan "healthcare", Anda bisa mengetikkan pencarian berikut: "machine learning" AND healthcare Hasil pencarian ini akan menunjukkan artikel yang mengandung kedua kata kunci, yaitu "machine learning" dan "healthcare" dalam teksnya. Dengan cara ini, Anda akan memperoleh artikel yang relevan dengan topik spesifik tersebut.
Baca Juga: Cara Efektif Menggunakan Perplexity AI untuk Tujuan Pendidikan dan Pembelajaran
4. Fungsi OR
Operator OR digunakan untuk mencari artikel yang mengandung salah satu dari dua atau lebih kata kunci. Ini berguna ketika Anda tertarik pada topik yang memiliki sinonim atau kata kunci yang berbeda, dan Anda ingin mencakup semua artikel yang relevan dengan salah satu kata kunci yang ada. Contoh: Jika Anda tertarik dengan artikel yang membahas "artificial intelligence" atau "machine learning", Anda bisa mengetikkan pencarian berikut: "artificial intelligence" OR "machine learning" Hasil pencarian ini akan mencakup artikel yang membahas salah satu atau kedua topik tersebut, memberikan Anda lebih banyak pilihan dan memperluas cakupan pencarian.