Strategi Jitu Memilih Penerbit Jurnal Scopus untuk Publikasi Ilmiah
Memilih publisher jurnal terindeks Scopus untuk publikasi ilmiah, baik untuk dosen, mahasiswa dan kalangan umum, perlu dilakukan dengan strategi yang jitu untuk memaksimalkan potensi diseminasi hasil penelitian secara global.
Memanfaatkan Layanan Pihak Ketiga
SCImago Journal Rank (SCImago JR - SJR)
Banyak yang mengira bahwa SCImago JR terafiliasi secara langsung dengan Scopus. Faktanya, Scimago Journal Rank (SCImago JR - SJR) merupakan layanan bibliometrik yang menyediakan analisis penerbit jurnal ilmiah, negara, dan afiliasi berdasarkan kinerja mereka terkait dengan penelitian dan publikasi yang menggunakan Scopus sebagai rujukan data. Meskipun demikian, informasi yang ditampilkan oleh SCImago tetap dapat dijadikan sebagai rujukan namun informasi ini tidak bisa dijadikan sebagai sumber primer untuk menentukan reputasi sebuah penerbit. Dalam beberapa kasus, banyak akademisi yang menilai reputasi artikel mereka berdasarkan indeks yang disajikan oleh SCImago JR. Dengan kata lain, sebuah artikel dinyatakan sah terindeks Scopus ketika artikel tersebut diterbitkan oleh penerbit jurnal yang terdata di SCImago JR.
All journals included in SJR are indexed in Scopus. Elsevier / Scopus is our data provider, so we cannot add any journal that is not included in Scopus data base.
Dalam laman about us milik SCImago JR dijelaskan bahwa SCImago JR atau SJR memasukkan data jurnal yang terikdeks Scopus, yang artinya, data yang diolah dan ditampilkan dalam laman web SCImago JR merupakan ekstraksi dari data Scopus.
Articles published this year are not over yet. Those indicators will not be available until June of next year. We cannot see what will happen in the future with this journal. SCImago receives data from Scopus / Elsevier annually, and we don’t have authority to include, exclude or modify data provided by them.
Selanjutnya, diindikasikan bahwa terdapat ketidakpastian status penerbit karena adanya celah waktu. Dalam hal ini SCImago JR secara eksplisit menjelaskan bahwa SCImago JR menarik data Scopus dengan siklus 1 tahun. Celah waktu inilah yang terkadang membuat artikel akademisi yang terindeks terkecoh, menganggap bahwa publikasi mereka terindeks Scopus namun pada faktanya tidak, atau sebaliknya, menilai sebuah penerbit tidak terindeks Scopus namun pada faktanya terindeks Scopus. Tersurat dalam laman SCImago JR, data-data terkait penerbit, negara, dan afiliasi tersedia pada bulan Juni tahun berikutnya. Artinya, penerbit-penerbit yang terdata di SCImago JR saat dilakukan pengecekan pada laman SCImago JR belum tentu masih terindeks Scopus.
Beall's List
Para akademisi di Indonesia tentu sudah akrab dengan istilah Beall's List. Layanan ini dimotori oleh Jeffrey Beall, seorang pustakawan dari University of Colorado. Beall's List merupakan layanan yang menyajikan daftar hitam jurnal dan penerbit yang tidak dapat dipercaya berdasarkan indikator yang dikembangkan oleh Beall. Adapun indikator yang digunakan Beall antara lain:
- Kurangnya proses peer review yang memadai.
- Transparansimengenai biaya publikasi (APC).
- Kualitas penerbitan yang rendah atau tidak konsisten.
- Tindakan yang tidak etis dalam memasarkan atau merekrut penulis.
Banyak akademisi yang menyandarkan fakta berdasarkan penilaian oleh Beall dalam Beall's List. Faktanya, indikator yang digunakan dalam Beall's List berbeda dengan indikator atau algoritma yang digunakan oleh Scopus. Meskipun demikian, data-data yang disediakan oleh Beall's List tetap dapat diperhitungkan. Namun, tidak berarti bahwa penerbit yang masuk dalam Beall's List benar-benar penerbit yang tidak berkualitas. Berdasarkan pengujian yang kami lakukan, terdapat beberapa penerbit yang masuk dalam daftar hitam Beall's List yang ternyata masuk dalam coverage Scopus. Bagaimanapun juga, Beall telah banyak membantu dan menyelamatkan akademisi di seluruh dunia untuk menilai reputasi penerbit jurnal. Beall's List juga tidak pernah menyatakan kepastian terkait data yang disajikan, ditandai dengan masifnya menggunaan kata/frasa 'probably' dan 'may be'.
Lantas, bagaimana strategi jitu memilih penerbit jurnal terindeks Scopus? Berikut ini disajikan 2 sumber yang valid. Untuk menggunakan atau mendapatkan layanan ini, Anda diwajibkan memiliki akun Elsevier/Scopus dengan akses institusi.
Menggunakan Sumber Primer
Terdapat 2 sumber primer yang perlu dirujuk - Scopus Sources dan Scopus ExtList.
Scopus Sources
Scopus sources merupakan layanan milik Scopus (Elsevier) yang memungkinkan pengguna untuk mencari daftar penerbit yang terindeks Scopus. Scopus Sources dapat diakses pada laman scopus.com/sources.uri. Untuk melihat status coverage dari sebuah penerbit, Anda dapat memasukkan salah satu dari beberapa metadata berikut: Subject Area, Title, Publisher, atau ISSN. Cara tercepat untuk mengetahui reputasi sebuah penerbit adalah dengan memasukkan ISSN.

Scopus ExList
Scopus ExList atau "Scopus Discontinued Sources List" merupakan file berekstensi .xlxs yang berisi daftar coverage publishers, accepted tittle, discontinued publishers, dan lain sebagainya. Extlist Scopus adalah file yang memuat daftar status coverage penerbit jurnal. Daftar ini mencakup status penerbit jurnal, daftar penerbit jurnal yang baru saja diterima Scopus, daftar penerbit jurnal yang sebelumnya diindeks Scopus tetapi kemudian dihapus/dikeluarkan karena pertimbangan tertentu, termasuk di dalamnya penurunan kualitas, pelanggaran etika penerbitan, atau tidak lagi memenuhi kriteria Scopus untuk inklusi.

Scopus Discontinued Sources List (ExtList) disusun dan dikelola oleh tim editorial Scopus, yang merupakan bagian dari Elsevier. Artinya, sumber ini merupakan salah satu sumber yang valid yang dapat digunakan untuk menentukan status coverage sebuah penerbit jurnal.