REVIEW CHATGPT UNTUK PENDIDIKAN BERDASARKAN PANDUAN PENGGUNAAN GENERATIVE AI DIRJEN DIKTI
Dua chatbot milik OpenAI, ChatGPT dan DALL-E 3, disebut sebagai generative AI yang potensial digunakan untuk tujuan pendidikan dalam Panduan Penggunaan Generative AI untuk Pendidikan Tinggi yang dikeluarkan oleh Dirjen DIKTI (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Teknologi) . Berikut ini review penggunaan ChatGPT untuk tujuan pendidikan tinggi.
ChatGPT dalam Panduan Penggunaan Gen AI Dirjen DIKTI
Berdasarkan penggunanya, ChatGPT, seperti yang tertera secara eksplisit dalam panduan penggunaan generative AI pada pendidikan tinggi oleh Dirjen DIKTI, dibolehkan untuk dosen dan mahasiswa. Sementara berdasarkan penggunaannya ChatGPT dimasukkan ke dalam kategori generative AI bebas pakai. Definisi bebas pakai sendiri merujuk pada penggunaan tanpa biaya, sesuai dengan kategori berikut.
- Bebas. GenAI ini dapat digunakan tanpa biaya, beberapa juga tanpa registrasi, sebagian besar GenAI seperti ChatGPT, Gemini dan lain sebagainya menyediakan akses bebas tetapi dengan fitur yang terbatas.
- Komersial tanpa versi Edukasi. GenAI jenis ini untuk menggunakan harus membayar langganan. Biaya ada yang dihitung berbasis waktu (biaya per bulan) ada berbasis jumlah penggunaan.
- Komersial. menyediakan versi Edukasi. Ada beberapa GenAI yang menyediakan harga khusus untuk pengguna dari edukasi.
Berdasarkan jenis keluaran atau produknya, ChatGPT masuk dalam generative AI pengolah teks, sesuai dengan kategori berikut. Sementarai itu, produk OpenAI, DALL-E 3, diklasifikasi sebagai generatie AI pengolah gambar yang juga diperbolehkan penggunaannya untuk dosen dan mahasiswa.
- Teks. Sebagian besar GenAI menghasilkan deretan teks berdasarkan data latihnya. Data teks ini bisa berupa ringkasan, penerjemahan, artikel yang baru dan lain sebagainya. Contoh GenAI seperti ini adalah ChatGPT, JenniAI.
- Gambar. GenAI seperti Stable Diffusion, Dall-E menghasilkan gambar. Gambar yang dihasilkan dapat bersifat gambar yang terkesan sintetis (misal model sketsa atau kartun) dan sangat realistis.
- Video. GenAI ini menghasilkan video sesuai dengan prompt yang diberikan oleh pengguna. Jenis ini dapat digunakan untuk membuat video pembelajaran yang menjelaskan materi pembelajaran. Salah satu contoh jenis ini adalah Invideo [http://invideo.io].
- Suara. GenAI akan menghasilkan suara misal merupakan sistem Text To Speech, ataupun menghasilkan musik berdasarkan spesifikasi pada prompting, contoh dari GenAI ini adalah tts.prosa.ai yang dapat menghasilkan suara dalam bahasa Indonesia dari teks yang diberikan.
- Kombinasi dari berbagai jenis keluaran atau multimedia. Beberapa GenAI, dapat mengkombinasikan berbagai keluaran menjadi satu keluaran multimedia, misal presentasi dengan audio dan video, atau menghasilkan film singkat. Contoh dari jenis ini adalah MindJourney.
Berdasarkan bahasanya, ChatGPT masuk ke dalam generative AI yang mendukuk penggunaan bahasa jamak, sesuai dengan kategori berikut.
- Bahasa Inggris. Beberapa GenAI dapat menerima prompting hanya dalam bahasa Inggris dan memberikan keluaran dimalam bahasa Inggris. Walau begitu tetap dapat menerima prompting dalam bahasa lain dan menghasilkan keluarkan tetap dalam bahasa Inggris.
- Bahasa tunggal non Inggris. GenAI dirancang menerima bahasa non Inggris, misal bahasa Jerman dan memberikan keluaran dalam bahasa tersebut.
- Bahasa jamak. GenAI jenis ini dapat menerima prompting dan menghasilkan keluaran dalam berbagai macam bahasa. Bahasa keluaran disesuaikan dengan bahasa prompting yang digunakan. Contoh ChatGPT, BARD telah mampu melakukan hal tersebut.
Review Ragam Pemanfaatan ChatGPT Berdasarkan Panduan Penggunaan Gen AI oleh Dirjen DIKTI
Berdasarkan panduan Dirjen DIKTI, dijelaskan ragam pemanfaatan generative AI, antara lain untuk membuat konten, mengubah konten, memahami konten, mengombinasikan konten, dan mencari konten. Aspek review kali ini akan didasarkan pada kelima ragam pemanfaatan generaive AI tersebut.
Dalam review ini, kelima ragam pemanfaatan generative AI tersebut akan didasarkan pada aspek penelitian sehingga hasilnya lebih universal.
1. ChatGPT dalam Pembuatan Konten Pendidikan
Konten yang dihasilkan oleh teknologi GenAI dapat berupa berbagai format, seperti dokumen teks, kode program, rekaman suara, gambar, rekaman video, dan lain-lain. Beberapa contoh konten nyata yang dapat dihasilkan meliputi rancangan silabus, rekaman video pembelajaran, ilustrasi gambar berdasarkan teks, modul kode program, dan sebagainya.
ChatGPT dapat dikatakan sangat handal dalam mengakomodasi kebutuhan pembuatan konten pendidikan, dengan syarat tidak meminta ChatGPT membuat konten-konten berdasarkan aturan atau kebijakan terbaru. Penting untuk diketahui bahwa data pelatihan ChatGPT terbatas hingga 1 tahun saat digunakan. Untuk pembuatan konten pendidikan yang bersifat kreatif dan elaboratif, kehandalan ChatGPT tidak diragukan lagi mengingat chatbot milik OpenAI ini didaulat sebagai chatbot generative AI paling kreatif oleh banyak reviewer dunia.
2. ChatGPT untuk Mengubah Konten Pendidikan
GenAI dapat digunakan untuk mengubah atau mentransformasikan berbagai jenis konten, seperti melakukan peringkasan, penerjemahan, parafrase, optimasi kode program, perbaikan tata bahasa, dan lainnya.
Berdasarkan pengujian yang telah beberapa kali dilakukan, disimpulkan bahwa ChatGPT handal dalam urusan membuat ringkasan, penerjemahan, parafrase, dan perbaikan tata bahasa. Salah satu keunggulannya telah diterbitkan dalam artikel yang berjudul "ChatGPT untuk Pembelajaran Bahasa Inggris Secara Mandiri" dan "ChatGPT sebagai Guru Privat Bahasa Inggris". Kedua artikel tersebut mewakili sedikit dari kehandalan generative AI milik Open AI ini dalam mengakomodasi kebutuhan peringkasan, penerjemahan, parafrase, dan perbaikan tata bahasa Inggris.
3. ChatGPT untuk Memahami Konten Pendidikan
Pengguna dapat memanfaatkan teknologi GenAI untuk memahami berbagai jenis konten, seperti teks biasa, kode program, rekaman suara, dan lain-lain. Untuk mengurangi risiko halusinasi yang merupakan salah satu kelemahan GenAI, sebaiknya masukan pengguna tidak hanya berupa pertanyaan, tetapi juga mencakup konten sumber informasi yang relevan. Jika konten sumber tidak disertakan dalam masukan, maka penting untuk memeriksa hasil keluaran GenAI guna memastikan akurasi dan kebenarannya.
ChatGPT terbukti memiliki banyak kelebihan dalam urusan memahami konten pendidikan tentang berbagai topik. Kemampuannya untuk menjawab pertanyaan secara rinci, memberikan contoh, serta menjelaskan konsep-konsep kompleks dengan cara yang sederhana sangat berguna untuk mendukung pembelajaran. Namun, kelemahannya terletak pada keterbatasan dalam memahami konteks yang lebih mendalam. Selain itu, nuansa emosional dalam materi pendidikan, terutama dalam topik yang membutuhkan pemahaman kritis atau pengalaman praktis juga masih luput. Selanjutnya, meskipun memiliki data yang luas, ChatGPT terbatas pada pengetahuan hingga 2023, sehingga tidak dapat memberikan informasi terbaru atau memperbarui pengetahuan sesuai perkembangan terakhir.
4. ChatGPT untuk Mengombinasikan Konten Pendidikan
Teknologi GenAI dapat digunakan untuk menggabungkan beberapa konten masukan dan menghasilkan konten keluaran. Misalnya, dengan memasukkan beberapa teks, GenAI dapat diminta untuk membuat ringkasan dari teks yang dimasukkan.
Oleh beberapa reviewer, ChatGPT disebut sebagai generative AI yang paling kreatif. Sehingga dapat dipastikan bahwa ChatGPT handal dalam urusan melakukan elaborasi dan sintesis konten pendidikan. Terlepas dari kemampuan kompetitornya yang juga tidak kalah handalnya dalam mengakomodasi urusan sintesis dan elaborasi informasi, chatbot milik OpenAI ini dapat diandalkan untuk urusan sintesis dan elaborasi konten pendidikan.
5. ChatGPT untuk Mencari Konten Pendidikan
Teknologi GenAI dapat dimanfaatkan untuk mencari konten. Namun, agar hasilnya akurat dan menghindari halusinasi, penting untuk memberikan input yang jelas mengenai spesifikasi informasi yang dicari, serta sumber konten yang relevan. Sumber informasi ini bisa diperoleh secara otomatis dengan menggunakan teknologi mesin pencari, yang saat ini dikenal dengan nama RAG (Retrieval Augmented Generation).
Bagaimana dengan performa dan akurasi ChatGPT dalam meng-handle urusan pencarian konten pendidikan? Hingga saat ini ChatGPT masih belum memadai untuk akomodasi pencarian konten pendidikan karena pada dasarnya chatbot AI milik OpenAI ini murni merupakan chatbot AI yang tidak mendukung pencarian informasi terkini. Berbeda halnya dengan Perplexity sebagai mesin pencari terintegrasi AI. dan Gemini AI yang terintegrasi dengan Google Search yang memiliki kemampuan untuk membaca data yang lebih up-to-dated. Salah satu bukti kesimpulan ini dapat dilihat dalam skenario pengujian yang dilakukan pada 22 November 2024 berikut ini.
Pertanyaan umum dan sederhana yang gagal dijawab tersebut tidak berarti bahwa ChatGPT kurang akurat dalam mencari konten. Hal tersebut terjadi karena ChatGPT memang tidak dirancang untuk mampu membaca terkini. Berdasarkan informasi OpenAI yang diakses tanggal 22 November 2024, data pelatihan ChatGPT terbatas hingga November 2023 saja. Dalam hal ini, pelatihan terakhir yang didapatkan ChatGPT terbatas pada informasi-informasi terdahulu yang tidak lewat dari informasi 1 tahun sebelum digunakan. Jika mencari data nama presiden Indonesia saja belum akurat, maka dapat diasumsikan bahwa mencari konten pendidikan seperti jurnal terbaru, buku terbari, atau penjelasan tentang terminologi terbaru juga tidak memungkinkan. Untuk poin ini, Anda disarankan untuk menggunakan Perplexity, Gemini AI, dan Copilot AI yang diklaim lebih mumpuni dalam membaca data terbaru.