Lancar Speaking Bahasa Inggris Melalui Game PUBG, Fortnite, League of Legends

Ternyata, banyak orang yang bisa fasih dan lancar berbicara dalam Bahasa Inggris hanya dengan secara rutin memainkan game online seperti PUBG, PUBG versi Mobile, Fortnite, League of Legends, dan game serupa lainnya. Selain mendapatkan kesenangan, mereka juga mendapatkan banyak bonus yang tak ternilai harganya. Namun, potensi-potensi negatif yang ditimbulkan harus juga diperhatikan. Berikut ini ulasannya.
Extramural English & Gamification
Dalam dunia pendidikan, konteks yang digambarkan dalam kalimat pembuka dari artikel ini dikenal dengan istilah gamification. Beberapa yang lain mengidentifikasinya dengan istilah Extramural English. Keduanya merujuk kepada penggunaan game sebagai media pembelajaran Bahasa Inggris.
Ungkapan Umum
Berikut ini beberapa ungkapan umum yang dapat Anda gunakan saat bermain game PUBG, Fortnite, League of Legends dan game-game multiplayer lainnya.
Bahasa Inggris (English) | Bahasa Indonesia (Indonesian) |
Watch out, bro! | Hati-hati, bro! |
Anyone please revive me! | Seseorang tolong selamatkan/tolong saya! |
I’m down! | Saya jatuh! |
Help me! | Tolong saya! |
I’m low on health! | Tingkat kesehatan saya rendah! |
Take cover! | Cari perlindungan! |
Cover me! | Lindungi saya! |
I’m healing! | Saya sedang sembuh! |
I need a med kit! | Saya butuh kotak pertolongan pertama! |
I see an enemy! | Saya melihat musuh! |
We need to move! | Kita harus bergerak! |
Let’s go! | Ayo pergi! |
I found a vehicle! | Saya menemukan kendaraan! |
I see him there! | Saya lihat dia disana! |
He’s behind the tree! | Dia di balik pohon! |
Let’s loot this area! | Ayo looting di sini! |
Get to the safe zone! | Pergi ke zona aman! |
There’s an airdrop! | Ada drop udara! |
Let’s stick together! | Ayo tetap bersama! |
I’m out of meds! | Saya kehabisan obat! |
He’s on the roof! | Dia di atap! |
He’s on the second floor! | Dia di lantai dua! |
He’s on the third floor! | Dia di lantai tiga! |
I’ve got your back! | Saya melindungimu! |
Stay alert! | Tetap waspada! |
I’m going in! | Saya ikut! |
They’re in the house! | Mereka di dalam rumah! |
They’re in that building! | Mereka di dalam gedung itu! |
Move, move, move! | Gerak, gerak, gerak! |
There’s someone in the building! | Ada orang di dalam gedung! |
I need a scope! | Saya butuh scope! |
Don’t peek too much! | Jangan terlalu sering terlihat! |
Let’s take them out! | Mari kita hancurkan mereka! |
Get ready, they’re coming! | Bersiap, mereka datang! |
There’s a car coming! | Ada mobil datang! |
Let’s get to higher ground! | Ayo naik ke tempat lebih tinggi! |
Stay behind cover! | Tahan di belakang perlindungan! |
I need a better helmet! | Saya butuh helm yang lebih baik! |
I’m getting shot at! | Saya ditembak! |
Where are they? | Mereka di mana? |
Let’s rush them! | Ayo serbu mereka! |
I’m healing up! | Saya sedang sembuh! |
I’m almost out of health! | Kesehatan saya hampir habis! |
We’re in the red zone! | Kita di zona merah! |
I can’t see them! | Saya tidak bisa lihat mereka! |
Let’s regroup! | Ayo berkumpul! |
He’s in the window! | Dia di jendela! |
Get in the building! | Masuk ke gedung! |
He’s behind the wall! | Dia di balik tembok! |
There’s one more left! | Sisa satu lagi! |
I see them, 50 meters away! | Saya lihat mereka, 50 meter! |
They’re flanking us! | Mereka mengepung kita! |
I’m out of resources! | Saya kehabisan sumber daya! |
Hold the line! | Pertahankan garis! |
Plus dan Minus
Berikut ini beberapa poin positif dan negatif dari pembelajaran Bahasa Inggris melalui game online.
Pros
Poin positifnya dapat sangat beragam, meliputi rasa percaya diri dalam menggunakan Bahasa Inggris, refleks yang bagus, kemungkinan fasih (fluent) dalam waktu singkat, memiliki jaringan pertemanan yang luas, dan pemerolehan kosakata. Namun, tidak menutup kemungkinan masih terdapat banyak poin positif lainnya yang tidak disebutkan disini.
1. Percaya Diri
Hal positif yang utama yang berpotensi didapatkan oleh pemain game online multiplayer adalah rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini terjadi karena melakukan komunikasi secara verbal adalah kunci untuk memenangkan permainan. Selain itu, komunikasi verbal dalam game juga digunakan selama permainan untuk berkoordinasi dengan anggota tim. Seiring berjalannya waktu, pemain yang sering berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai negara dalam bahasa Inggris akan mulai terbiasa hingga pada akhirnya tercipta merasa lebih nyaman menggunakan bahasa Inggris. Dengan rutin mendengarkan percakapan antar-pemain dalam tim, pemain dapat meniru frasa atau ekspresi yang sering digunakan serta belajar tentang intonasi dan aksen yang berbeda. Kuncinya, semakin sering pemain menggunakan bahasa Inggris untuk berinteraksi dalam konteks yang menyenangkan, semakin mereka terbiasa dan percaya diri untuk berbicara.
2. Refleks Bahasa Inggris yang Spontan
Bermain game online dapat memicu dan memacu refleks berbahasa Inggris yang spontan karena komunikasi verbal yang dilakukan secara cepat dan langsung untuk mencapai tujuan tertentu. Disini, pemain diharuskan untuk berbicara, memberi instruksi, dan memberi informasi secara efisien dalam waktu singkat, baik itu untuk memberi tahu posisi musuh, meminta bantuan, atau merencanakan strategi tim. Dalam situasi seperti ini, pemain tidak memiliki banyak waktu untuk berpikir tentang aturan tata bahasa yang benar atau menerjemahkan kata-kata ke dalam bahasa ibu mereka. Alih-alih, mereka berbicara secara alami dan fokus pada efektivitas pesan. Hal ini melatih mereka untuk berpikir dan berbicara dalam bahasa Inggris secara instan, mempercepat proses internalisasi bahasa tersebut.
3. Fasih Secara Alami
Game online, terutama yang mengharuskan interaksi langsung antar pemain, bisa memainkan peran yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan berbicara (speaking) dalam bahasa Inggris secara alami dan dalam waktu yang relatif singkat. Dalam beberapa permainan multiplayer seperti PUBG, Fortnite, atau League of Legends, para pemain sering kali dihadapkan pada situasi genting yang mengharuskan mereka untuk berkomunikasi secara real-time menggunakan voice chat untuk memberikan instruksi, berkoordinasi, atau merespons situasi dalam permainan. Dengan berinteraksi dengan pemain lain yang mungkin berasal dari berbagai negara dengan bahasa yang berbeda, pemain dimungkinkan untuk terbiasa mendengarkan dan berbicara dalam bahasa Inggris secara alami.
4. Jaringan Pertemanan yang Luas dan Pembelajaran Budaya
Rutin memainkan permainan online dapat memperluas jaringan pertemanan dan meningkatkan pemahaman budaya. Game multiplayer yang memiliki komunitas global dapat berperan penting dalam membangun jaringan pertemanan yang luas. Pemain dari berbagai belahan dunia bersatu dan berinteraksi dalam ruang permainan yang sama memungkinkan para pemain untuk menjalin pertemanan dan memperluas lingkaran sosial mereka. Dalam banyak kasus, hubungan yang dimulai melalui game bisa berkembang menjadi persahabatan yang lebih dalam, bahkan hingga di luar permainan itu sendiri. Melalui komunikasi dan kerja sama yang intensif dalam permainan, para pemain belajar untuk beradaptasi dengan berbagai budaya dan gaya komunikasi, memperkaya pengalaman sosial mereka, dan membangun ikatan yang tidak hanya terbatas pada satu negara atau bahasa saja. Hal ini memberikan kesempatan untuk bertukar ide, pengalaman, serta membuka peluang baru dalam berbagai bidang, seperti karier atau bahkan kolaborasi dalam proyek kreatif.
5. Kosakata (Vocabulary)
Dapat dipastikan, mereka yang aktif berkomunikasi dalam memainkan PUBG pasti akan mendapatkan kosakata baru atau vocabulary. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi para pelajar Bahasa Inggris mengingat salah satu hambatan dalam speaking adalah minimnya kosakata. Dengan rutin menerapkan pembelajaran extramural English dan/atau gamification, hambatan ini tentu dapat diminimalisir.
Cons
Dibalik beragam hal positif yang dijanjikan, pembelajaran Bahasa Inggris melalui PUBG dan/atau PUBG Mobile dan game online sejenisnya juga berpotensi mendatangkan hal-hal negatif. Poin yang paling mencolok adalah terkait masalah etika, moral dan kesopanan. Diketahui bahwa
1. Etika, Moral dan Kesopanan
Kelemahan pertama yang berpotensi didapatkan pemain game online adalah masalah etika, moral, dan kesopanan. Terkait hal ini, pemain dapat menjadi sangat kompetitif sehingga terkadang membuat mereka berbicara tidak sopan, menghina, atau bahkan mengintimidasi pemain lain. Hal ini bisa berupa pelecehan verbal, cemoohan terhadap keterampilan pemain lain, atau bahkan perilaku tidak pantas yang merusak suasana permainan dan interaksi. Etika, moral, dan kesopanan kerap kali diabaikan karena sebagian pemain merasa bahwa identitas anonim mereka di dunia maya memungkinkan mereka untuk bersikap tidak pantas karena tidak adanya konsekuensi nyata.
2. Pemerolehan Kosakata Tidak Pantas
Kelemahan kedua adalah terkait jenis kosakata yang didapatkan dalam interaksi maya di game online. Karena dalam PUBG, Fortnite, League of Legends, dan game lainnya yang sejenis, tidak memiliki sistem yang mengatur pemilihan kosakata para pemainnya, maka kata-kata dapat digunakan secara bebas dan tidak terkontrol. Anak-anak dan remaja, yang sering kali lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar bisa saja meniru kata-kata atau ekspresi yang mereka dengar atau baca dalam permainan tanpa menyadari dampaknya dalam kehidupan nyata. Selain itu, pemain yang terpapar kosakata tidak pantas dalam game online sering kali menganggap bahwa penggunaan bahasa kasar atau menghina adalah bagian dari "budaya" atau cara berkomunikasi dalam komunitas game tersebut. Dalam banyak kasus, penggunaan kata-kata atau istilah yang tidak pantas terkadang terbawa hingga ke dunia nyata.
3. Pemerolehan Tata Bahasa Inggris yang Tidak Terkontrol
Kelemahan selanjutnya adalah kemungkinan pemerolehan grammar yang tidak terkontrol. Hal ini terjadi karena komunikasi terjalin secara kontekstual dan terfokus pada permainan sehingga tidak ada waktu untuk mengoreksi tata Bahasa Inggris. Jika seorang pemain terpapar dengan penggunaan tata bahasa Inggris yang salah secara terus-menerus, dikhawatirkan akan timbul dampak pada dunia nyata - yakni, mengulang-ulang kesalahan tanpa disadari. Harus diakui bahwa banyak pemain yang lebih fokus pada komunikasi cepat dan efisien daripada memperhatikan struktur bahasa yang benar. Karena percakapan dalam game biasanya bersifat informal dan sering kali berlangsung dengan sangat cepat, pemain cenderung menggunakan bahasa Inggris yang lebih sederhana atau bahkan menciptakan singkatan dan slang yang bisa mengaburkan penggunaan tata bahasa Inggris yang tepat. Hal tersebut, meskipun efisien dalam konteks permainan, dapat merugikan pemain yang ingin belajar atau memperbaiki kemampuan bahasa Inggris mereka, karena mereka cenderung terbiasa dengan bentuk kalimat yang tidak terstruktur atau bahkan salah.