Kelebihan Perplexity dan Kekurangannya
Perplexity AI adalah mesin pencari bertenaga AI yang telah mendominasi pasar chatbot AI berkat beragam kelebihan yang ditawarkannya. Inovasi yang dibawa oleh Perplexity AI mencakup kemampuan pencarian yang lebih cerdas, interaksi yang lebih alami, dan integrasi yang mulus dengan berbagai platform. Teknologi canggih ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan jawaban yang lebih relevan dan cepat, meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Namun, meskipun menawarkan keunggulan yang signifikan dibandingkan kompetitornya, Perplexity AI juga memiliki beberapa kelemahan..
Kelebihan Perplexity
Berikut ini poin-poin yang menjadi keunggulan dari mesin pencari terintegrasi chatbot AI ini.
1. Referensi yang Akurat, Valid, dan Kredibel
Layanan yang sedang diulas dalam artikel ini pada dasarnya merupakan sebuah mesin pencari yang terintegrasi dengan chatbot AI. Sebagai layanan mesin pencari, AI ini memiliki fungsi yang sama persis dengan Google Search dan Bing yang mampu menghadirkan referensi yang relevan, sesuai dengan prompt yang diberikan. Berdasarkan beberapa kali pengujian yang dilakukan, persentase akurasi referensi yang disajikan cukup tinggi. Namun, dalam beberapa kasus, terdapat saran referensi yang tidak relevan, misalnya, respon untuk prompt "jelaskan tentang modulasi dalam SFL" yang dijawab dengan informasi tentang modulasi dalam bidang teknik komunikasi seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Hal tersebut sangat wajar karena istilah modulasi lebih populer digunakan dalam bidang teknik komunikasi. Jika prompt yang sama dimasukkan dalam kolom pencarian di Google Search, hasil pencarian yang diberikan Google Search juga didominasi oleh modulasi dalam bidang teknik komunikasi.
Namun, hasil yang berbeda disajikan jika pertanyaaan serupa ditanyakan dalam Bahasa Inggris. Saat prompt yang sama diberikan dalam Bahasa Inggris, AI ini mampu merespon sesuai dengan tema atau topik yang dibahas, dalam hal ini SFL (systemic functional linguistics).
Referensi yang disajikan sebagai respon atas prompt dalam Bahasa Inggris yang diberikan, seperti yang terlihat pada gambar di atas, mayoritas diambil dari jurnal ilmiah yang dapat valid dan kredibel.
2. Akurasi Respon dan Jawaban
Selain mampu menghadirkan referensi yang akurat, mesin pencari bertenaga chatbot AI ini juga cukup handal dalam mengolah respon dan jawaban yang disajikan kepada penggunanya. Berdasarkan pengujian, Perplexity mampu merangkum keseluruhan poin dari referensi yang ia sarankan. Dalam pengujian ini, penulis mencoba memeriksa apakah respon dan jawaban yang diberikan benar-benar ada dalam referensi. Hasilnya cukup mencengangkan, rangkuman yang diberikan dalam respon dan jawaban benar-benar sesuai dan dapat diverifikasi dalam referensi yang dirujuk.
3. Tidak Perlu Sign Up dan Login
Mayoritas chatbot AI saat ini mengharuskan penggunanya untuk melakukan pendaftaran sebelum pengguna diizinkan untuk berinteraksi dengan chatbot. Untuk menggunakan Perpelxity, pengguna tidak perlu sign up dan/atau login. Pengguna hanya perlu mengakses laman perplexity.ai saja dan langsung memulai percakapan tanpa perlu mendaftar atau login terlebih dahulu. Hal ini dapat dibaca sebagai sinyal positif, terutama yang berkaitan dengan privasi dan keamanan data pengguna. Meskipun demikian, sistem akan secara berkala mengeluarkan jendela pop-up untuk sign-up atau login, kira-kira setiap pengguna memasukkan 3 hingga 4 prompt.
4. Data Pelatihan Terkini
Keunggulan berikutnya ada pada data pelatihan terakhir yang diklaim jauh lebih update jika dibandingkan dengan kompetitornya, misalnya ChatGPT yang hanya mampu menyajikan respon maksimal hingga 2 tahun terakhir saja. Artinya, ChatGPT yang digunakan di tahun 2024 hanya mampu memberikan data dan informasi yang mentok di tahun 2022. Di Perplexity, penyajian data dan informasi yang lebih up-to-date dimungkinkan karena pada dasarnya chatbot ini merupakan mesin pencari bertenaga AI, bukan AI yang memiliki fitur pencarian.
Kekurangan dan Kelemahan Perplexity
Berikut ini daftar kelemahan Perplexity. Penting untuk diingat bahwa daftar kekurangan dan kelemahan berikut ini bersifat subjektif.
1. Lebih Dioptimasi untuk Bahasa Inggris
Search engine atau mesin pencari bertenaga AI ini nampaknya lebih dioptimasi untuk penggunaan dalam Bahasa Inggris. Kesimpulan ini didapatkan dari perbedaan respon dan jawaban atas prompt yang sama, yang diberikan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, yang dari hasil pengujian ditemukan bahwa prompt dalam Bahasa Inggris direspon dan dijawab sesuai dengan permintaan dan dengan referensi yang relevan pula.
Seperti terlihat pada gambar di atas, terlihat perbedaan respon antara prompt yang diberikan dalam Bahasa Inggris dan prompt yang diberikan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal ini, penulis sengaja tidak menggunakan istilah "systemic functional linguistcs" melainkan menggunakan singkatan "SFL" untuk menguji kemampuannya memahami konteks, meskipun percobaan ini agak ekstrem. Gambar kiri adalah prompt dalam Bahasa Indonesia yang dijawab dengan modulasi dalam bidang teknik komunikasi. Gambar kanan adalah prompt Bahasa Inggris yang dijawab secara akurat sesuai dengan pembahasa SFL atau systemic functional linguistics.
Baca Juga: Perplexity AI Bahasa Indonesia. Apakah Hasilnya Seakurat Bahasa Inggris?
Meskipun AI ini tetap mampu merespon dalam Bahasa Indonesia, namun, dalam beberapa kali percobaan yang dilakukan, selain terkadang kurang akurat, respon dan jawaban dalam bahasa Indonesia juga terkadang terasa tidak alami atau terkesan seperti bahasa robot.
2. Distraksi Visual
Dari segi visual, tampilan mesin pencari terintegrasi chatbot AI ini terkesan sangat penuh sesak. Berbeda dengan chatbot-chatbot lainnya yang cenderung menunjukkan sisi simplisitas atau kesederhanaannya. Chatbot yang sedang diulas ini memiliki 2 bilah sisi atau sidebar dan area utama yang difokuskan untuk interaksi. Hal tersebut berpotensi akan menimbulkan distraksi dalam berinteraksi. Namun, penilaian ini adalah penilaian subjektif yang mungkin tidak terlalu mengganggu bagi sebagian orang.