DEFINISI DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF MENURUT PARA AHLI
Beberapa orang mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian berbasis kasus, N kecil yang merepresentasikan karakteristik subjek penelitiannya yang tidak sebanyak penelitian kuantitatif, atau dapat pula diidentifikasi sebagai penelitian non-numerik. Definisi-definisi tersebut umumnya digunakan untuk membedakan kualitatif dan kuantitatif, yang tidak menjelaskan secara lengkap seluruh karakteristik dan epistemologi kualitatif itu sendiri (pendekatan dan pemahaman terhadap pengetahuan). Meskipun terkesan sederhana, kata "kualitatif" sangatlah kompleks untuk diterjemahkan. Artikel berikut ini mencoba meramu definisi kualitatif menurut para ahli.
Konstruksi Makna
Penelitian kualitatif umumnya melibatkan konstruksi makna melalui analisis atau interpretasi data yang mendalam yang dikumpulkan melalui berbagai sumber, misalnya, wawancara, percakapan kasual, analisis dokumen, pengumpulan artefak primer, serta partisipasi langsung dalam dan pengamatan lapangan.
Untuk memahami kualitatif, Cyr & Goodman (2004) menekankan pentingnya membedakan penelitian kualitatif positivistik dari interpretivistik, karena kedua pendekatan ini berbeda dalam hal landasan epistemologisnya. Pendekatan positivistik terhadap metode kualitatif melihat fenomena yang menjadi objek kajian di dunia sosial sebagai objek "yang dapat diketahui" atau yang kesimpulannya bisa diterapkan pada fenomena lain yang serupa. Pendekatan interpretivistik, di sisi lain, melihat klaim seseorang tentang dunia sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari interaksi mereka dengan dunia tersebut. Perspektif peneliti pada akhirnya membentuk kesimpulan yang mereka buat. Pengetahuan, sebagai konsekuensinya, dibangun melalui interaksi antara fenomena yang diteliti dan peneliti. Siapa yang melakukan penelitian, serta apa dan siapa yang kita akses sebagai peneliti, akan membentuk pemahaman kita tentang dunia di sekitar kita.
Tolok Ukur Penelitian Kualitatif
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kategori penelitian kualitatif mencakup dua epistemologi yang berbeda, yang mencakup berbagai metode pengumpulan data dan pendekatan analitis. Lalu, bagaimana penelitian kualitatif dapat didefinisikan secara objektif, dengan mempertimbangkan beragamnya metode kualitatif serta kemungkinannya untuk berkembang? Berikut ini lima tolok ukur penelitian kualitatif yang diajukan oleh Cyr & Goodman (2024).
- Ketelitian: Penelitian kualitatif yang baik, menurut kami, membutuhkan ketelitian dan kejujuran. Standar-standar ini mungkin juga ada dalam praktik metode lain, tetapi mereka sangat penting dalam karya kualitatif.
- Kesesuaian: Penelitian kualitatif yang baik menyelaraskan metode dengan motivasi: pilihan metodologis yang dibuat harus sesuai dan dapat dilaksanakan untuk pertanyaan penelitian dan data yang tersedia.
- Fleksibel: Penelitian kualitatif yang baik didukung oleh desain penelitian yang fleksibel yang memungkinkan praktik iterasi dan kemajuan non-linier antara data dan analisis yang sering digunakan.
- Etis: Penelitian kualitatif yang baik juga bersifat etis dan menghormati batasan-batasan yang jelas dengan memusatkan perhatian pada pertimbangan seperti posisi peneliti dan kerentanannya terhadap komunitas atau subjek yang diteliti.
- Inklusif: Akhirnya, penelitian kualitatif yang baik seharusnya mencerminkan (atau bahkan mempelopori) praktik terbaik dalam ilmu sosial, seperti inklusi dan aksesibilitas.
Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian kualitatif dapat dipahami dalam berbagai perspektif, baik sebagai pendekatan penelitian, cara berinteraksi dengan dunia, metode, paradigma, atau bahkan gaya hidup. Pada intinya, penelitian kualitatif menekankan pemahaman mendalam terhadap pengalaman, sudut pandang atau perspektif, dan fenomena sosial, sering kali melibatkan interaksi langsung dengan individu atau kelompok yang diamati dalam konteks alami. Pendekatan ini tidak hanya melihat pada apa yang terjadi, tetapi juga menggali alasan mengapa fenomena tersebut terjadi. Dengan kata lain, kualitatif adalah studi tentang makna. Menurut Lahman (2024), penelitian kualitatif dapat mengarah pada poin-poin berikut ini:
1. Pendekatan Interpretatif dan Naturalistik
Penelitian kualitatif mengambil pendekatan interpretatif dan naturalistik untuk mempelajari fenomena sosial dan budaya. Pendekatan ini terdiri dari serangkaian praktik interpretasi yang bertujuan untuk membuat kehidupan sosial lebih diketahui melalui serangkaian representasi analitis (Esposito & Evans-Winters, 2022). Peneliti kualitatif berusaha untuk memahami bagaimana orang menginterpretasikan pengalaman mereka, bagaimana mereka membangun dunia mereka, dan makna yang mereka atribusikan pada pengalaman tersebut.
2. Pencarian Pemahaman Mendalam
Penelitian kualitatif berfokus pada pencarian pemahaman yang mendalam mengenai pengalaman atau perspektif orang dan fenomena sosial dalam konteks alami. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang lebih menekankan pada pengukuran numerik, penelitian kualitatif mencoba untuk menggali makna dan kompleksitas yang ada di balik fenomena tersebut.
3. Metodologi dan Metode yang Beragam
Penelitian kualitatif mencakup berbagai metodologi dan metode yang dapat digunakan, seperti wawancara terbuka, observasi partisipatif, pengumpulan dokumen, dan praktik ko-kreasi dengan partisipan. Metode ini bersifat fleksibel dan memungkinkan peneliti untuk beradaptasi dengan dinamika yang muncul di lapangan, tanpa berusaha untuk mengendalikan atau memanipulasi perilaku manusia seperti dalam eksperimen kuantitatif.
4. Fokus pada Konteks dan Interpretasi
Penelitian kualitatif mengutamakan konteks tempat fenomena terjadi, dan menekankan interpretasi serta makna yang diberikan oleh individu atau kelompok terhadap pengalaman mereka. Ini melibatkan pemahaman yang lebih holistik, di mana peneliti tidak hanya mengumpulkan data tetapi juga terlibat dalam proses penafsiran yang melibatkan perspektif subjektif mereka.
5. Epistemologi yang Beragam
Penelitian kualitatif mencakup berbagai epistemologi yang berbeda, dari pendekatan positivistik yang melihat fenomena sosial sebagai objek yang dapat dipelajari dengan cara sistematis, hingga interpretivistik yang menganggap bahwa pemahaman kita terhadap dunia tidak dapat dipisahkan dari interaksi kita dengan dunia tersebut. Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus mengakui bahwa perspektif mereka turut membentuk pemahaman yang mereka peroleh.
6. Tujuan untuk Menggali Pengalaman dan Makna
Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah untuk menggali makna dan pengalaman yang lebih dalam, serta membangun penjelasan berdasarkan interpretasi data yang diperoleh dari interaksi dengan partisipan atau fenomena sosial.
7. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Lahman (2024) menambahkan bahwa penelitian kualitatif dapat ditandai dari eksistensi aspek-aspek berikut ini:
- Fleksibilitas: Penelitian kualitatif sering kali menggunakan desain yang fleksibel yang memungkinkan iterasi dan kemajuan non-linier antara data dan analisis.
- Etika: Penelitian kualitatif juga menekankan pentingnya pertimbangan etis, seperti posisionalitas peneliti dan kerentanannya terhadap kelompok yang diteliti, serta menghormati batasan-batasan yang ada.
- Inklusivitas: Penelitian kualitatif berusaha menciptakan ruang bagi kelompok-kelompok yang terpinggirkan, seperti BIPOC (Black, Indigenous, People of Color), wanita, dan lains ebagainya, yang telah berkontribusi besar dalam memperkaya perspektif dalam penelitian kualitatif.
Secara keseluruhan, penelitian kualitatif dapat dipahami sebagai pendekatan penelitian yang holistik, yang tidak hanya berfokus pada data numerik, tetapi lebih kepada makna, interpretasi, dan konteks dari fenomena yang diteliti. Penelitian kualitatif bersifat konstruktif dan sering kali berorientasi pada transformasi sosial dengan memberikan ruang bagi perspektif yang lebih beragam dan memperhatikan dimensi etika serta kekuasaan dalam penelitian.
Referensi Buku Metode Penelitian Kualitatif
Berikut ini beberapa referensi yang dapat Anda baca untuk memahami artikel ini.
- Esposito, J., & Evans-Winters, V. (2022). Introduction to inter-sectional qualitative research. SAGE.
- Cyr, J., & Goodman, S. W. (Eds.). (2024). Doing good qualitative research. Oxford University Press, New York.
- Lahman, M. K. E. (2024). An introduction to qualitative research: Becoming culturally responsive. SAGE Publications.